Perbedaan Butter dan Mentega dibandingkan Margarin yang Perlu Diketahui

Adakah diantara kita yang kesulitan untuk menyebut mentega sebagai butter maupun margarin? Tiga kata ini memang merujuk pada satu hal, yakni sebuah benda kuning mirip pasta yang biasanya dipakai untuk masak, membuat kue, maupun olesan roti. Nah, apa perbedaan butter dan mentega juga margarin yang Anda sudah ketahui?

Sebab beberapa diantara orang Indonesia sangat mudah memakai bahasa yang sebetulnya salah, namun karena dipakai secara umum, akhirnya dibenarkan secara komunikasi. Sebab ada yang meminta mentega kemudian dikasih margarin, ia tak pernah protes. Begitu juga dengan sebutan margarin untuk menyebut butter, tidak ada masalah.

Pada artikel kali ini, saya berupaya menyandingkan tiga kata tersebut agar kita sama-sama bisa mengingat bahwa ketiganya ada perbedaan.

Butter atau Mentega

Ya, butter adalah mentega. Hanya saja butter dipakai untuk sebutan dalam kosakata bahasa Inggris. Sementara mentega dipakai oleh orang Indonesia. Benda yang disebut sama saja, yakni sebuah benda yang hampir padat, berwarna kuning, dan berminyak.

Yang perlu diketahui adalah mentega atau butter ini terbuat dari lemak hewani. Lemak ini juga bisa berasal dari krim susu. Susu yang dipakai bisa bermacam-macam, ada susu sapi, susu kambing, serta susu kerbau.

Margarin

Meski bentuknya sama dan warnanya hampir sama-sama kuning, margarin berbeda dari mentega. Hal yang paling mendasari perbedaannya adalah margarin terbuat dari bahan nabati.

Margarin ini tidak bisa sembarangan dibuat di rumah. Sebab perlu keahlian khusus untuk mengekstrak kandungan minyak dari bahan-bahan nabati menjadi margarin.

Tekstur dan Fungsi

Mentega biasanya berwarna kuning namun sedikit lebih pucat jika dibandingkan dengan warna margarin. Teksturnya lebih renggang dibandingkan margarin. Dalam hal kepadatan margarin lebih padat. Sehingga mentega lebih mudah untuk meleleh ketika dipanasi.

Mentega juga memiliki kandungan air hingga mencapai 20 persen. Sementara itu kandungan air pada margarin hanya 16 persen. Hal inilah yang menyebabkan mentega lebih mudah mencair ketika dipanaskan dibandingkan dengan margarin.

Buat urusan memasak, banyak yang menganggap kalau margarin lebih baik. Sebab margarin memiliki sifat emulsi yang baik yang menyebabkan kue menjadi padat dan tidak mudah hancur. Namun kelemahan margarin adalah tidak bisa memberikan aroma yang kuat sebagaimana yang diberikan oleh mentega.

Pemakaian mentega yang terlalu sering pada masakan juga kurang baik. Hal ini disebabkan bahan dasar mentega yang terbuat dari lemak hewani. Lemak ini mengandung lemak jenuh yang tinggi. Sementara itu margarin memiliki lemak jenuh yang lebih rendah karena terbuat dari lemak nabati.

Margarin juga lebih banyak disarankan oleh para ahli gizi. Sebab selain kandungan lemak jenuhnya yang menyebabkan kolesterol tinggi dalam darah, margarin juga lebih dipercaya mengandung lebih banyak vitamin dibandingkan mentega.

Inovasi Kombinasi Mentega dan Margarin

Melihat dari sisi baik margarin dan mentega, beberapa pabrikan memproduksi gabungan antara keduanya dalam satu produk. Jadi jika para pengguna memakai produk campuran tersebut maka akan didapatkan harumnya mentega namun memiliki emulsi pada adonan selayaknya margarin.

Buat yang memang lebih memercayai bahwa margarin lebih baik untuk kesehatan meskipun dengan risiko makanannya tidak seenak dan seharum yang memakai mentega, maka silakan dilanjutkan untuk memakai margarin yang murni saja tanpa campuran apapun.

Nah, itulah artikel tentang perbedaan butter, mentega, dan margarin yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat ya. Dan semoga tidak tertukar lagi.

Leave a Comment