Pahami KPR, Agar Punya Rumah Tak Lagi Susah

Kementerian PUPR pernah menyebut bahwa milenial Indonesia yang jumlahnya 81 juta, bakal kesulitan punya rumah. Survey dari Perumnas yang terbaru juga menguatkannya.

Hasil survey itu sebagaimana saya kutip dari Suara.com menyebut, 24,92 persen milenial belum mampu secara finansial untuk memiliki hunian. Bahkan 17,27 persen mengaku belum mampu membayar uang muka.

Dari 3.007 responden itu, sisanya menyebut kalau mereka belum menemukan rumah yang cocok.

Lantas jalan keluarnya apa? Sementara tiap tahun harga properti, terkhusus rumah, bakal selalu naik setiap tahunnya.

Sialnya lagi, kenaikan itu tidak berimbang dengan kenaikan upah minimum yang diketok pemerintah setempat. Alhasil makin sulitlah bagi milenial untuk memiliki rumah.

Saya mengambil contoh sendiri. Sebagai pekerja dengan Upah Minimum Kaabupaten Indramayu sebesar Rp2,4 juta pada tahun 2022, maka saya memang bisa menabung hingga Rp480 ribu setiap bulannya.

Jika harga rumah sederhana berikut tanahnya saat ini berada di kisaran harga Rp150 juta, maka dibutuhkan waktu 26 tahun jika berharap pada tabungan tersebut.

Apa solusinya? Salah satu solusinya adalah KPR.

Mengenal KPR (Kredit Pemilikan Rumah)

KPR adalah produk pembiayaan yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan seperti bank kepada nasabah untuk memiliki rumah dengan durasi cicilan yang cukup panjang.

Sebagaimana diketahui, KPR merupakan singkatan dari Kredit Pemilikan Rumah. Di luar negeri, KPR biasa disebut dengan hipotek atau mortgage.

Namun mortgage sebetulnya lebih luas dari KPR. Sebab mortgage adalah kredit yang diberikan atas dasar jaminan berupa benda tidak bergerak, contohnya rumah, bangunan lain, atau tanah.

Saat ini nyaris semua bank di Indonesia memiliki program KPR. Mereka biasanya sudah bekerjasama dengan pengembang perumahan yang langsung bersentuhan dengan nasabah.

Anda yang pengin memiliki rumah dengan cara KPR, bisa langsung melakukan komunikasi dengan pengembang secara langsung untuk kemudian diproses pembiayaannya.

Opsi lainnya adalah jika Anda sudah memiliki hubungan baik dengan perbankan, bisa mengambil kredit secara langsung kemudian pihak bank yang akan menghubungi pengembang perumahan itu.

Namun sebelum mengambil KPR, ada baiknya Anda memperhatikan beberapa hal berikut ini.

Tips Mengambil KPR

Ada beberapa hal yang sebaiknya Anda pertimbangkan saat mengambil KPR. Berikut diantaranya:

Perhatikan Kondisi Keuangan

Sebelum mengambil KPR, hal yang paling pertama Anda lakukan tentu saja melihat kondisi keuangan. Baik keuangan saat ini maupun keuangan sampai tenor saat pengambilan KPR.

Jika Anda terlalu subjektif untuk menghitungnya, Anda bisa minta petugas bank, penasehat keuangan, atau bahkan saudara dekat yang memahami hal ini untuk melakukan penghitungan terhadap keuangan Anda.

Kalau menurut perhitungan mereka Anda tak sanggup untuk mencicil angsuran, lebih baik urungkan saja terlebih dahulu sampai Anda mendapatkan kondisi finansial yang lebih baik.

Sementara itu alihkan saja dana yang dipergunakan untuk uang muka kepada modal usaha agar kondisi finansial Anda nanti terbantu.

Perhatikan Besaran Uang Muka

Uang muka alias down payment (DP) biasanya cukup menentukan besaran kredit tiap bulannya. Maka banyak pihak menyebut kalau memaksimalkan besaran uang muka merupakan langkah yang bijak.

Jika Anda meningkatkan nilai uang muka, maka nominal angsuran yang disetorkan setiap bulannya juga bakal berkurang. Tentu hal ini bisa mengurangi beban Anda kedepan.

Untuk menghitung hal ini, Anda bisa memanfaatkan Mortgage Calculator. Anda tinggal masukkan harga rumah di Home Price, uang muka di Deposit, bunga di Interest Rate, dan tenor di Term – Years. Nilai pinjaman akan dihitung secara otomatis.

Terakhir klik tombol Calculate, dan Anda bakal mendapatkan nilai angsuran pada Full Monthly Payment dan total angsuran selama tenor berlangsung pada Total Loan Payments.

Memilih Rumah Sesuai Kebutuhan

Adakalanya Anda berharap memiliki hunian asri dengan pemandangan sawah yang semilir ataupun panorama pegunungan yang asri. Namun Anda lupa kalau kondisi seperti itu jauh dari tempat Anda bekerja.

Kalau kebutuhan membeli rumah untuk sarana liburan maupun mengisi akhir pekan demi melepas penat kerjaan, ya silakan. Namun kalau untuk tempat tinggal sehari-hari, saya tidak akan memilih yang jauh dari lokasi kerja.

Memilih rumah untuk keluarga dengan tiga orang anak dan dua orang anak juga berbeda. Ketersediaan kamar, luas kamar untuk disekat dan diisi tempat tidur tambahan harus diperhatikan agar tak menyusahkan di kemudian hari.

Intinya sih pahami kebutuhan Anda sendiri. Buat apa rumah tersebut.

Cek Kondisi Lingkungan

Saya pernah tinggal di lingkungan yang setiap malam minggu, sebagian warganya kerap menggelar organ tunggal dengan suara musik yang sangat keras. Ini sangat mengganggu. Sudah dilaporkan kemana-mana juga tetap saja. Alhasil saya memilih mundur dan mencari tempat tinggal yang lain.

Nah, buat Anda yang memilih rumah baru juga mesti memperhatikan baik-baik kondisi lingkungan semacam ini. Jangan sampai Anda menyesal di tengah perjalanan, padahal angsuran KPR masih lama.

Memperhatikan kondisi lingkungan juga tak hanya soal lingkungan sosial, namun silakan cek apakah daerah sekitarnya merupakan langganan bencana alam. Banjir merupakan salah satunya.

Saat ini, keunggulan yang ditawarkan para pengembang perumahan salah satunya adalah bebas banjir. Anda mesti tetap melakukan cek kembali, maksudnya “bebas banjir” itu apakah banjir bebas keluar masuk rumah atau memang terbebas dari banjir.

Sisihkan Biaya Perabotan

Anda mesti tahu kalau biaya mengisi rumah dengan perabotan juga menelan biaya yang tak sedikit. Apalagi buat Anda yang kesengsem dengan interior khas Skandinavia yang diwakili oleh salah satu merek ternama dari Swedia. Hmmmm, tabungan Anda harus betul-betul kuat.

Silakan Anda hitung biaya meja dan kursi di ruang tamu, di teras, di meja makan. Jika satu set saja Rp5 juta, maka sudah Rp15 juta untuk tiga set meja dan kursi. Belum lagi untuk lemari, ranjang, rak dapur, kamar mandi, dan hiasan-hiasan.

Selain itu Anda juga mesti memikirkan perangkat elektronik untuk memudahkan kehidupan Anda, seperti lemari es, mesin cuci, AC, televisi, maupun vacum cleaner.

Penutup

Itulah tadi sedikit penjelasan dan tips mengenai KPR yang bisa Anda terapkan jika saat ini Anda masih belum memiliki rumah.

Hal tersebut ditulis berdasarkan pengalaman sendiri dan beberapa rekan yang mengambil KPR dan sampai saat ini masih memiliki cicilan yang terus diangsur.

Demikian semoga bermanfaat.

1 thought on “Pahami KPR, Agar Punya Rumah Tak Lagi Susah”

  1. KPR ini membantu bgt buat yg pengen memiliki rumah tp ga punya uang yg cukup buat beli rumah secara cash, aku sendiri udah KPR saat masih single, jd pas merit udah pny rumah sendiri, skrg udah jalan thn ke 5.

    Tanpa KPR nth gimana caranya aku punya rumah sendiri hahahaha

Leave a Comment