Tempo hari saya menemui satu masalah yang cukup pelik terkait sebuah link internal. Link tersebut berasal dari link plugin cache yang sudah dihapus, namun link-nya masih terbaca namun tak bisa diakses. Alhasil, link yang mana orang-orang menyebutnya sebagai broken link itu membuat skor GT Metrix situs tersebut merah.
GT Metrix membacanya sebagai link pada umumnya, namun ia memakan waktu loading hingga 5 detik. Padahal tidak ada apa-apa pada link tersebut, bahkan ya memang merujuk pada laman yang rusak. Namun imbasnya cukup luar biasa. Makanya saya berupaya tidak main-main dengan broken link, baik backlink internal apalagi eksternal.
Tabel Konten
Definisi Broken Link
Broken Link merupakan sebuah link rusak, link mati, dead link, atau link yang sudah tidak bisa diakses lagi pada sementara waktu atau permanen. Mengurusi broken link ini penting, sebab link merupakan sebuah dasar dari aturan pengelolaan website yang diterapkan Google.
Dalam pedomannya, Google memberitahu kalau seluruh halaman website kita yang sudah online harus bisa terakses dari lokasi dimana link tersebut berada. Artinya ketika ada orang yang mengunjungi halaman tersebut, jangan sampai muncul halaman yang kosong, misalnya dengan kode 404.
Secara garis besar, link pada website kita ada dua jenis. Yang pertama link internal dan kedua link keluar atau disebut juga backlink. Link internal adalah link yang ada di satu halaman yang merujuk halaman lain dalam website kita. Sementara link keluar atau backlink adalah link yang berada di halaman website kita namun merujuk ke halaman website lain.
Misalnya begini, blog saya https://doel.web.id memiliki halaman Digital Marketing Agency, didalamnya ada link internal merujuk ke halaman https://doel.web.id/media-promosi-online. Nah, kalau link keluar adalah link yang merujuk selain ke domain https://doel.web.id/ alias ke situs lain.
Struktur link didalam sebuah halaman berupa tag yang dimulai dari kode Anchor text atau kode a href jika diurai kodenya. Jika terjadi broken link, silakan periksa kode a href tersebut.
Penyebab Broken Link
Broken link terjadi ketika kedua jenis link tersebut tidak bisa diakses atau menunjukkan halaman kosong dengan kode 404 tadi. Penyebab broken link ini cukup banyak. Berikut beberapa diantaranya.
Salah Penulisan URL
Link atau dalam disebut juga URL (Uniform Resource Locator) merupakan sebuah rangkaian kode unik dengan standar tertentu yang menjadi alamat bagi sebuah halaman di internet. Maka salah satu karakter saja dalam penulisannya, maka halaman tersebut tidak akan bisa diakses.
Misalnya ketika kita mau memberikan backlink kepada https://www.domain.com dengan halaman https://www.domain.com/memberikan-backlink tapi yang ditulis https://www.domain.com/memberikan-backlin atau kurang satu huruf ‘k’ maka halaman tersebut tidak akan bisa diakses dengan kode 404.
Kesalahan penulisan juga bisa terjadi pada kode a href diatas. Kesalahan ini biasanya terjadi bagi pemilik website yang sering mengunggah artikelnya lewat menu html. Namun jika memakai input otomatis, biasanya kesalahan ini jarang terjadi.
Gangguan Hosting
Para pengguna WordPress self-host tentu sangat familiar dengan masalah ini. Ya, gangguan hosting memang menyebalkan. Pasalnya selain mengurangi jumlah pengunjung, gangguan hosting juga bisa berpotensi mengakibatkan broken link.
Broken link terjadi ketika robot crawler maupun pengunjung membuka halaman lain pada halaman yang sedang dikunjungi, namun halaman lain itu malah gagal terbuka dan menunjukkan kode error 500. Nah, itu gangguan server yang diakibatkan adanya masalah pada hosting website kamu.
Hal ini bisa diatasi dengan menghubungi penyedia layanan hosting atau melakukan migrasi ke layanan hosting yang lebih baik.
Kesalahan Pengaturan DNS
DNS memang jarang mengalami masalah. Kalaupun ada biasanya hanyalah masalah propagasi yang kadang hanya perlu ditunggu dan bisa hilang sendiri. Masalah DNS ini memang bisa terjadi pada pengguna platform apapun, baik Blogger, WordPress, dan lainnya.
Jika kamu mengalami gangguan ini, maka hal yang perlu dilakukan adalah mengecek DNS Manager di penyedia layanan dimana domain kamu berada. Jika yakin sudah benar, kemungkinan hanya masalah propagasi saja.
URL Halaman Rujukan Sudah Berubah
Saya pernah membuat artikel dan memberinya URL yang tidak SEO. Ketika mengetahui link tersebut tidaklah SEO, maka di lain hari saya mengubahnya. Alhasil jika ada halaman lain yang merujuk kepada halaman tersebut, maka akan terjadi broken link.
Hal ini tidak selesai dengan melakukan redirect, sebab redirect link hanya dipergunakan untuk memberitahukan Google adanya halaman yang berpindah. Tapi pemilik halaman lain itu mesti mengubah URL link yang rusak tadi.
Dampak Broken Link
Kok repot ya urusan broken link ini? Memang apa pengaruhnya pada website kita jika broken link ini tidak dibenahi?
Yang perlu diingat adalah broken link ini bukanlah Domain Authority ala MOZ atau skor indikator apapun yang dihasilkan oleh tool diluar. Broken link adalah masalah teknis yang secepatnya harus dibenahi. Sebab cepat atau lambat bakal merugikan website kita sendiri.
Dalam Pedoman Webmaster, sekali lagi, Google memberikan panduan agar setiap link dalam website kita bisa diakses secara benar, baik oleh manusia maupun robot crawler. Memang sih tidak ada sebutan khusus dari Google terhadap keberadaan broken link ini. Tapi kalau Google meminta agar setiap link atau URL dalam seluruh halaman website bisa diakses, maka itu artinya tidak boleh ada tempat untuk broken link.
Dampak dari adanya broken link tentu tidak disebutkan secara spesifik, namun jika dibiarkan begitu saja dampaknya akan buruk buat jangka panjang. Website yang tanpa broken link adalah website yang sehat. Sementara itu, website yang mengandung banyak broken link akan sakit cepat atau lambat. Website yang sakit tentu bisa dilihat dari traffic organiknya yang akan menyusut.
Cara Mengecek Broken Link
Untuk mengecek broken link ada berbagai macam cara. Dari mulai cara yang gratis, hingga yang berbayar. Saya sarankan silakan memakai cara yang berbayar, jika website kamu sudah menghasilkan nominal yang mampu menggantinya.
Ada banyak tool yang tersedia di internet yang bisa dipergunakan untuk mengetahui adanya broken link di website kita. Yang sering saya pergunakan adalah Ahrefs. Ada juga SmallSEOTools, AtomSEO, dan lainnya. Kamu bisa menggunakan Google Search dengan kata kunci ‘broken link checker’.
Kalau menggunakan Ahrefs, kita bisa memakai fitur Site Explorer. Namun sebelumnya website kamu harus sudah terdaftar ke Ahrefs dengan menggunakan Google Search Console. Sementara di tools yang lain, kita tinggal memasukkan URL website kita, dan membiarkannya dipindai tools tersebut.
Buat yang memakai WordPress tentu lebih enak lagi. Kamu bisa memakai plugin ‘broken link’ yang tersedia di WordPress. Pilih yang review-nya paling bagus, dan terutama tidak berkonflik dengan theme dan plugin lain yang sedang dipakai.
Jika ditemukan adanya broken link pada halaman di website kita, silakan hapus secara manual. Atau jika URL dari halaman itu berubah, silakan lakukan pembaruan agar halaman tersebut tidak lagi memiliki broken link. Caranya tentu saja dengan melakukan edit postingan di dasbor masing-masing.
Demikian artikel tentang apa itu broken link dan penyebabnya yang sering terjadi. Sebetulnya mudah untuk menghapus broken link yang ada, cuma yag bikin susah adalah karena diabaikan, biasanya ketika dicek broken link yang muncul sudah puluhan hingga ratusan. Itu yang bikin sulit.
kw “penyebab brokenlink” terpantau website anda ada di halaman 2, gasss terus sampe pageone, semangat kk :v
coba diulangi search-nya.