5 Alasan Untuk Memakai Google Data Studio

Apakah kamu sudah pernah mendengar tentang Google Data Studio sebelumnya? ini dia alasan untuk memakai google data studio yang bisa kamu simak dibawah ini.

Google Data Studio merupakan sebuah layanan yang diciptakan Google untuk mengolah data. Fitur ini dirilis pada pertengahan tahun 2016, namun baru bisa dinikmati di Indonesia pada bulan Maret 2017. Beberapa pengguna Google di Indonesia mendapatkan email pemberitahuan untuk layanan Google Data Studio. Dan seperti semua orang di penjuru dunia, Google Data Studio yang ada di Indonesia pun masih dalam versi beta. Baca juga Begini Cara Membuat Akun Google Baru, Mudah Tanpa Ribet

Fungsi Google Data Studio secara umum sebenarnya hampir sama dengan aplikasi pengolah data lainnya. Namun apakah perbedaan Google Data Studio dari aplikasi pengolah data lainnya, dan mengapa kita mesti memakainya?

Fitur Google Data Studio

google data studio

1. Tampilannya Cukup Bagus

Oke, ini memang relatif. Apalagi jika dibandingkan dengan flat design yang marak belakangan ini. Namun jika kita tidak cukup pintar di bidang desain grafis, maka tampilan penyajian data yang dipunyai Google Data Studio cukup baik.

Ketika memakai Google Data Studio, pembaca data bahkan klien kita bakal tidak merasa bosan memelototi data laporan yang kita sajikan. Sebab dengan angka-angka yang menyusun data tersebut, Google Data Studio akan menyajikannya dalam bentuk aneka diagram, tergantung pilihan kita. Bahkan jika kita menggunakan kunjungan dari beragam negara, disini pun bisa ditampilkan gambar peta dunia.

Baca juga Cara Translate Bahasa Inggris ke Indonesia Dengan Aplikasi Google Lens

2. Menggabungkan data dari beragam sumber

Apabila kita punya data dari beragam sumber, misalnya data pembeli yang ada di Excel, lalu jumlah kunjungan situs di Google Analytics, dan biaya iklan yang ada di Google Ads, bisa diekspor dan disatukan ke Google Data Studio. Eh, khusus untuk Excel, mohon diubah dulu ke Google Sheet ya. Sebab data yang bisa digabungkan hanya berasal dari sumber berikut: Google Ads, Attribution 360, BigQuery, Cloud SQL, Google Analytics, My SQL, Youtube Analytics, dan Google Sheets.

Ini berita bagus, sebab ketika kita punya banyak data dalam bentuk Microsoft Excel, maka besar kemungkinan akan ada begitu banyak yang bisa dimasukkan ke Google Data Studio, sebab Google Sheets biasanya mampu membaca data Excel tanpa banyak fitur yang berubah.

3. Mendapatkan pembaruan data secara real-time

Data yang disajikan bahkan bisa terbarui secara real-time. Ini memang serupa dengan fitur real-time analytics yang tersaji di Google Analytics dan sejenisnya. Fitur semacam ini sebenarnya sudah tersaji di Google Docs, Sheets dan lainnya. Sebab ketika ada perubahan data, maka secara otomatis data di Google Data Studio pun berubah mengikutinya.

4. Mudah dibagikan

Kita tahu betapa repotnya ketika ada yang meminta lalu-lintas situs kita. Begitu beresikonya jika kita memberikannya akses untuk melihat data di Google Analytics, sebab adakalanya klien atau siapapun yang ingin melihat kadang tak percaya dengan tangkapan layar yang kita berikan.

Nah, di Google Data Studio, kita bisa dengan mudah membagikannya kepada siapapun hanya dengan menyalin tautan yang diberikan. Lagi-lagi fitur yang sudah ditemukan di produk Google yang lain.

5. Gratis

Kabar gembira yang lain, Google Data Studio tersaji secara gratis. Sekali lagi, gratis. Kecuali jika kita bakal menggunakannya secara berjamaah lebih dari lima akun Google.

Nah itulah mengapa buat yang sering mengolah data dan menyajikannya untuk kebutuhan tertentu, Google Data Studi merupakan alat bantu yang cukup mumpuni. Silakan merujuk ke tautan ini untuk mendapatkan fitur pengolahan data dari Google ini https://datastudio.google.com.

Leave a Comment