Maui menjadi saksi atas peluncuran Snapdragon 855. Sebuah chipset yang digadang-gadang akan menjadi chipset terbaik di tahun 2019. Chipset yang akan menambah kecanggihan pada smartphone anda.

Qualcomm, yang menjadi produsen Snapdragon 855, lewat acara yang bertajuk Qualcomm Snapdragon Tech Summit 2018 tersebut, mengklaim ada peningkatan yang signifikan dibandingkan pendahulunya, Snapdragon 845.

Namun sebelum jauh beranjak ke Snapdragon 855, sudahkah anda mampu menjelaskan mengapa pada smartphone, otaknya disebut chipset atau system on chip, sementara pada laptop atau PC, otaknya disebut prosesor?

Snapdragon 855

Buat yang sudah bisa menjawabnya, sebaiknya tiga paragraf dibawah ini di-skip saja.

Tentang Chipset

Pada komputer, ada yang disebut dengan motherboard. Papan sirkuit ini menjadi tempat bagi bermukimnya beragam komponen seperti prosesor, RAM, harddisk, VGA, soundcard, dan lain-lain. Seluruh komponen penting dalam satu motherboard itu bisa diganti untuk meningkatkan kinerja komputer. Semua komponen hampir seluruhnya dibuat secara terpisah.

Sayangnya, pada smartphone tidak berlaku adanya keterpisahan ini. Smartphone juga memiliki papan sirkuit yang mungkin mirip dengan motherboard pada komputer. Namun komponen yang ada pada komputer tadi disatukan oleh chipset.

Jadi ketika anda mendengar istilah chipset, maka benda yang kini hanya seukuran kuku jari tangan ini memuat bermacam-macam komponen.

Nah, sekarang langsung saja ke Snapdragon 855.

Spesifikasi Snapdragon 855

Chipset terbaru Qualcomm ini terdiri atas beberapa komponen, diantaranya CPU octa-core tiga kluster, GPU Adreno 640, dual 14-bit Spectra 380 ISP, serta modem X24 LTE dan X50. Semuanya dibuat dengan proses fabrikasi 7nm, dan tentu saja setiap komponen tersebut memiliki fungsinya masing-masing.

CPU octa-core tiga kluster ini merupakan terobosan terbaru dari Qualcomm. Pasalnya, Snapdragon 845 hanya terdiri atas dua kluster saja. Hal ini membuat operasional komputasi berjalan 45% lebih cepat dibandingkan pendahulunya itu.

GPU drenoo 640 merupakan komponen grafis yang menjalankan komputasi untuk pekerjaan yang berhubungan dengan tampilan, seperti gambar dan video. Adreno 640 juga yang berjasa agar game yang anda mainkan tampil smooth.

Adreno 640 ini diklaim mengalami peningkatan sebesar 20% dibandingkan pendahulunya.

Untuk pemroses foto dan video yang berasal dari luar, Snapdragon 855 memiliki Spectra 380 ISP. Seperti kepanjangannya, yakni Image Signal Processor, Spectra ini yang mampu merekam gambar dan video. Inovasi yang dilakukan Qualcomm, membuat Adreno versi ini mampu merekam video 4k HDR pada 60fps. Uniknya lagi, pada video resolusi tinggi ini, ada segmentasi objek yang berarti videonya bisa dibuat bokeh dan tambahan fitur lain secara real time.

Untuk menunjang komunikasi, Snapdragon 855 dibekali modem X24 yang mampu meningkatkan koneksi data hingga 2 Gbps. Sementara itu, yang membuat banyak orang takjub dengan chipset ini adalah keberadaan modem X50 yang mampu meramban di jaringan 5G yang berarti kecepatan koneksi datanya bisa mencapai 5 Gbps.

Ada lagi komponen 4x 16bit, 2133MHz LPDDR4X. Komponen ini sering disebut RAM.

Semua komponen pada Snapdragon 855 tadi bekerja secara simultan dan bersama-sama didalam sebuah smartphone. Mereka tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Setidaknya begitulah kira-kira apa yang disebut dengan chipset.

Lantas apakah setiap chipset bakal memiliki komponen seperti itu? Tidak setiap chipset begitu, Pulgoso.

Setiap chipset dari masing-masing pabrikan berbeda-beda. Kebetulan Snapdragon dari Qualcomm ini adalah pemimpin pasar yang digunakan oleh kira-kira 40-an% smartphone di seluruh dunia. Sisanya dibagi-bagi kedalam beberapa merek lain seperti Mediatek, Hisilicon, Apple, Spreadtrum, dan lainnya.

Meski tidak setiap chipset begitu, tetapi secara umum ya kurang kebih begitu. Maksudnya, secara umum sebuah chipset akan mengandung CPU, GPU, RAM, memori dan modem. Jadi chipset memang bukanlah prosesor pada smartphone, namun prosesor hanya satu bagian dari chipset.

Setiap pabrikan memiliki ciri dan tipe yang berbeda-beda. Namun setiap smartphone baru, pastilah didukung oleh chipset keluaran baru dari produsennya juga. Jadi kalau ada yang membeli smartphone lama, meskipun RAM besar dan memorinya besar, namun bisa jadi chipsetnya keluaran lama yang hanya memiliki prosesor quad-core.

Apakah dalam membeli smartphone mesti memperhatikan chipsetnya? Bisa ya bisa juga tidak. Sebab chipset kadang bukan segalanya. User experience kerap menjadi pilihan banyak orang dibandingkan sekedar performa chipset nan cepat dan gesit.

Shares:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *