MyPertamina sedang naik daun. Ia muncul sebagai aplikasi bisnis paling populer di Play Store, mengalahkan Zoom Meeting dan sederet aplikasi beken lainnya. Apa pasal?
Ya tentu saja karena ada wacana untuk pembelian Pertalite dan solar di SPBU dengan MyPertamina. Dan wacana ini sudah diterapkan untuk 11 daerah di Indonesia.
Sayangnya, baru saja saya lihat, MyPertamina ini tidak memuaskan. Ulasannya negatif. Banyak pengguna kecewa. Sehingga bintangnya di Play Store hanya 1.3 saja. Menyedihkan.
Namun benarkah MyPertamina seampas yang diulas?
Tabel Konten
Tentang MyPertamina
MyPertamina merupakan aplikasi di ponsel pintar yang tersedia di Play Store dan App Store. Aplikasi ini merupakan semacam loyalty program dari pengguna produk perusahaan plat merah tersebut.
Pengguna bakal mendapatkan poin dari pembeliannya terhadap produk-produk Pertamina. Apa saja? Banyak, namun terbagi kedalam empat jenis: BBM, LPG, Pelumas, dan Refrigeran.
Sepintas memang MyPertamina adalah sebuah wujud dari strategi dagang saja. Namun ia bisa jadi masalah karena yang diperdagangkannya adalah kebutuhan pokok masyarakat.
Makanya ketika seluruh pembeli Pertalite dan solar bakal wajib memakai MyPertamina, barulah kesiapan aplikasi ini diuji.
Ulasan MyPertamina
Sejak tadi malam saya sudah menginstal MyPertamina di hp Android. Untuk kepentingan ulasan, saya menyebut merek dan tipe hp saya: Redmi Note 10 Pro.
Pada mulanya memang tidak ada masalah berarti. Ukuran MyPertamina juga standar, hanya 35MB. Saya bisa registrasi, terdaftar, dan bisa menggunakannya. Tapiā¦
Baik tapinya nanti. Kita tengok tampilannya dulu.
User Interface MyPertamina
User interface atau tampilan luar dari MyPertamina menurut saya sudah bagus. Ya standar lah seperti aplikasi pada umumnya.
Pada bagian paling atas ada jumlah poin, lalu ada total pembelian bahan bakar, dibawahnya ada saldo LinkAja, serta dibawahnya lagi ada menu-menu.
Ya, biasa dan standar aplikasi semacam ini pada umumnya.
Ada yang tak biasa pada awalnya. Yakni ketika mengklik icon profil, bentuknya berbayang transparan dan tampilan beranda masih tampak jelas. Namun saya tutup lagi, cache dibersihkan, dan ternyata hal ini teratasi.
Ia juga dilengkapi dengan peta lokasi SPBU berbasis Google Maps yang menurut saya penting buat para pelaku perjalanan yang tidak paham wilayah.
Sampai sini bagus sih.
User Experience MyPertamina
Nah, yang tidak bagus menurut saya adalah ketika registrasi tentu saya menggunakan nomor XL. Sementara itu LinkAja punyaku memakai nomor Telkomsel.
Seharusnya dalam satu perangkat, ya tinggal disambungkan saja tanpa harus menggunakan nomor yang sama. Nah ini enggak. Ternyata ketika MyPertamina dan LinkAja dihubungkan, maunya dengan nomor yang sama.
Repot ini. Bukankah dalam sebuah perangkat ya tinggal dihubungkan saja? Apalagi ini sama-sama plat merah.
Karena sebab inilah saya tidak bisa melakukan transaksi menggunakan MyPertamina ke SPBU. Sebetulnya ada opsi lain, yakni memakai kartu debet. Tapi saya tak punya.
Jadi mohon maaf saya belum bisa mencoba untuk menggunakan aplikasi ini di SPBU. Lain waktu mungkin ya. Silakan baca saja ulasan di Play Store soal pengalaman pengguna yang kebanyakan memang lumayan buruk.
Daftar subsiditepat.mypertamina.id
Nah yang bikin MyPertamina ini populer adalah wacana pembelian solar bersubsidi dan Pertalite yang dibersamai dengan kewajiban registrasi di laman subsiditepat.mypertamina.id mulai 1 Juli 2022 ini.
Jadi semua pembeli Pertalite dan solar mesti mendaftar di laman tersebut untuk bisa membelinya. Memang baru bisa dimulai di 11 daerah saja. Namun kedepan akan diterapkan seluruhnya, loh.
Untuk melakukan pendaftaran silakan ikuti tahapannya berikut ini.
- Siapkan dokumen yang dibutuhkan yaitu: KTP, STNK, Foto Kendaraan, dan dokumen pendukung lainnya.
- Buka website subsiditepat.mypertamina.id.
- Centang informasi memahami persyaratan.
- Klik daftar sekarang.
- Ikuti instruksi dalam website tersebut.
- Tunggu pencocokan data maksimal 7 hari kerja di alamat email yang telah didaftarkan, atau cek status pendaftaran di website secara berkala.
- Apabila sudah terkonfirmasi, unduh (download) kode QR dan simpan untuk bertransaksi di SPBU Pertamina
Loh, MyPertamina-nya mana? Ya memang enggak diperlukan untuk program ini. Pengguna hanya diminta untuk menyimpan QR code untuk bertransaksi Pertalite dan solar bersubsidi.
Tapi tetap saja, kedepan MyPertamina ini bakal diperlukan kok. Instal saja dan jangan dihapus, ya.
Ulasan MyPertamina dan Cara Daftar Subsidi Tepat