Bagi anda yang sering berbelanja online, pastinya nama platform toko online Lazada sudah tidak asing lagi bagi anda bukan? pada artikel ini saya akan berbagi sedikit pengalaman membongkar SEO ala Lazada agar bisnis online Lazada anda laris.
Sebagai salah satu affiliate marketer yang gagal yang sedang merintis, saya memang diberi kesempatan untuk selalu mengembangkan diri bersama Lazada. Entah kalau saya jadi salesnya, mungkin sudah kena surat peringatan yang ke 5, alih-alih yang ketiga sudah dipecat. Nah, salah satu bentuk perhatian Lazada terhadap perkembangan karir (ciee karir) para affiliate marketer-nya adalah dengan membuat semacam seminar. Namun jika dikumpulkan jadi satu, rupanya para affiliate marketer ini terlampau banyak, maka dijadikanlah seminar itu menjadi webinar.
Webinar ini sebenarnya sudah terlaksana bulan kemarin, namun karena kendala jaringan, saya nggak bisa mengikuti dengan baik. Sayang sekali memang. Untung saja, Lazada begitu pengertian pada kami para fakir kuota dan dhuafa sinyal, untuk membagikan materi yang diseminarkan tersebut. Baca juga Wajib Tahu! 9 Media Promosi Online untuk Mengenalkan Bisnismu
Pada mulanya saya agak ragu untuk membagikan materi ini, karena pasti kamu mengira saya sedang menjadi buzzer Lazada. Nggak konten ini bukan sponsored, namun murni atas keinginan saya berbagi dan belajar bareng tentang Affiliate Marketing. Dan setelah saya buka-buka materinya setelah satu bulan terdampar di harddisk, materi itu sangat menarik, karena tentang SEO yang selama ini dipakai Lazada. Ya, Search Engine Optimization yang menjadi andalan Lazada dibagikan pada peserta webinar. Keren, \’kan.
Affiliate Marketing
Di awal materi, dijelaskan pertama kali tentang apa itu Affiliate Marketing. Dan setelah saya pikir-pikir, Affiliate Marekting itu seperti calo. Ya, anggaplah Affiliate Marekting adalah calo. Sehingga kita tidak dipusingkan dengan harus punya ini dan itu untuk menjadi seorang calo eh maaf Affiliate Marekting. Namun, perlu diketahui bahwa menjadi Affiliate Marekting dari Lazada berarti mengarahkan rekan kita untuk mengunjungi website Lazada dan secara sepsifik merujuk ke produknya. Ini berarti kerja dari Affiliate Marekting bisa dari Facebook, Twitter, forum online, website perbandingan harga, website perusahaan maupun yang umum dipakai, yakni blog pribadi.
Hitungan penghasilan dari seorang Affiliate Marketing berdasarkan CPA, atau cost per action. CPA, dalam hal ini Lazada sebagai pengiklan, akan melakukan pembayaran komisi kepada affiliate apabila barangnya terjual. Tanpa ada barang yang terjual, maka tak ada komisi. No action, no cost. Begitulah.
Sepengalaman saya, menjadi Affiliate Marketing dari Lazada mesti memiliki blog/website terlebih dahulu untuk mendaftar di lazada.hasoffers.com. Dengan traffic sekian, –hanya admin Lazada dan Tuhan yang tahu soal ini–, blog kita akan disetujui atau tidak untuk bergabung ke dalam Affiliate Marekting. Entah saya belum mencoba mendaftar melalui social media. Nah, setelah disetujui, kita bakal masuk ke dashboard dimana saat ini Lazada sudah memiliki fitur deeplink generator yang memungkinkan tautan yang kita buat di social media bakal tercatat ke dalam poin CPA kita. Baca juga 5 Bisnis Afiliasi Indonesia Dengan Komisi Tinggi
Search Engine Optimization (SEO) Lazada
Meski Google sedang merombak besar-besaran soal lalu lintas search engine-nya, namun SEO yang masih mengandalkan target kata kunci buktinya masih berada di halaman pertama pencarian Google. Bermain-main dengan keyword memang membuat tulisan jadi buruk. Percayalah. Namun untuk website jualan semacam Lazada ini, bermain-main dengan kata kunci memang menjadikan barang-barang di Lazada selalu berada di halaman satu pencarian. Dan itu bukan hanya iklan di mesin pencari saja, karena berdasarkan data Lazada, SEO yang melejitkan traffic organic mereka ini menyumbang 28% dari total pendapatan. Sisanya tentu saja berasal dari kunjungan langsung.
Lalu bagaimanakah SEO itu bekerja?
Ada tiga hal yang membangun sebuah SEO, yakni struktur situs, relevansi, dan otoritas situs. Struktur situs berkaitan dengan bagaimana sebuah halaman dalam satu situs dibentuk. Bagaimana dengan meta element-nya, yakni title dan description, bagaimana juga dengan kontennya yang terdiri atas teks dan tautan internal, serta gambarnya, apakah ada properti Alt-nya? Kemudian cek adakah halaman yang ganda, judul yang ganda, halaman tak ditemukan, kecepatan unduh situs dan lain-lain. Semuanya membentuk bangunan halaman yang memudahkan mesin pencari merujuk pada kata kunci yang ditargetkan.
Sementara sebuah situs yang relevan berarti sebuah halaman dalam satu situs saling terkait satu sama lain. Kita sering mengungkapkannya dengan niche. Semakin kecil cakupan niche sebuah halaman, maka semakin besar peluangnya untuk dibaca oleh mesin pencari. Kita tentu bakal menghiraukan sebuah restoran yang menjual aneka makanan, sementara kita sedang mencari donat. Tentu kita bakal pergi ke toko kue yang khusus menjual donat, bukan? Seperti itulah makna relevansi dalam mesin pencari.
Membongkar SEO Ala LAZADA