Banyak pemilik bisnis yang cukup tercerahkan untuk memuat halaman bisnisnya di Google My Business. Berkah bagi salah satu layanan Google, yakni Google Maps, sebab semakin banyak tempat yang terisi tanpa harus menunggu penambahan dari Local Guides. Namun sayangnya, upaya untuk mengenalkan bisnis di Google itu kebanyakan terhenti setelah mengunggah informasi dan upload kode verifikasi.

Para pemilik bisnis memang sering kerepotan dalam mengurus Google My Business. Padahal notifikasi untuk mengatur jam operasional usaha, menyapa pelanggan, dan mengubah informasi yang perlu diperbarui, sering dimunculkan Google di smartphone pemilik bisnis. Namun ya itu tadi, kesibukan dalam mengurus usaha menjadikan halaman Google My Business tadi terabaikan.

Halaman bisnis di media sosial lebih diutamakan daripada Google My Business. Entah karena dirasa lebih mudah dalam mengoperasikan, atau malah karena Google Search jarang dikunjungi orang dibandingkan Facebook, Instagram, maupun Twitter. Padahal antara Google My Business dengan media sosial jelas berbeda. Makanya keduanya mesti berjalan dan harus dioperasikan secara rutin pada waktu bersamaan.

Baca Juga: Memanfaatkan Algoritma Google Untuk Bisnis

Google My Business hanya diperhatikan ketika pertama kali dibuat, dan merasa bangga ketika halaman bisnis itu muncul sebagai peta di sudut kanan halaman Google Search. Selepas itu ya sudah. Padahal yang utama adalah bagaimana melihat data statistik kunjungan dan perilaku pengunjung tersebut. Data ini biasanya masuk ke email dan selalu tersedia di dasbor halaman Google My Business. Tapi ya bagaimana mau melihat statistik, lha wong halaman Google My Business-nya saja tak lagi ditengok.

Nah, kalau anda sudah insaf dan kembali teringat dengan halaman Google My Business. Silakan login ke halaman Google My Business masing-masing. Lihatlah bagaimana statistiknya, bagaimana kinerjanya, dan apa yang mesti diperbaiki. Kalau Google My Business itu sudah diperbaiki, saya ada sedikit kabar buruk.

Kabar buruk ini terkait dengan posisi halaman Google My Business itu sendiri mesin pencari. Sebab menurut sebuah survey, 56 % pengunjung Google Search lebih mempercayai situs bisnis daripada halaman Google My Business. Angka kepercayaan terhadap halaman Google My Business hanya sekitar 36 %. Yang lebih sedikit lagi kepercayaan terhadap halaman direktori, hanya 12 %. Penelitian ini dilakukan oleh BrightLocal kepada 500 konsumen di Amerika Serikat. Artinya apa?

Dalam mencari data terkait sebuah bisnis, konsumen yang disurvey itu lebih mempercayai akurasi dari situs bisnis tersebut daripada data yang tersaji di halaman Google My Business. Bahkan hasil surveynya menunjukkan sebelum konsumen itu memilih sebuah layanan bisnis, mereka mengunjungi situs bisnis tersebut terlebih dahulu. Angka yang ditunjukkan dalam survey tersebut mencapai 72 %.

Sementara itu konsumen yang disurvey hanya menggunakan halaman Google My Business sebagai data awal saja. Angka survey yang ditunjukkan sebesar 62 %. Ya itu cuma data awal saja, sebab untuk mencari data yang akurat, mereka lebih memercayai situs bisnis yang ada di halaman pencarian.

Landing Page untuk Bisnis

Untuk itulah diperlukan sinergi antara halaman Google My Business dengan situs bisnis. Anda bisa menggunakan landing page yang sederhana untuk membuat situs bisnis ini. Basisnya bisa dari blogspot yang gratis atau self-hosting yang berbayar. Btw, anda tahu \’kan landing page?

Landing page itu sama saja situs biasa, cuma artikelnya lebih sedikit dan hanya berisi data-data terkait bisnis yang ditawarkan. Landing page harus diisi data wajib seperti alamat dan nomor kontak bisnis. Isian yang lain bisa ditambahi foto-foto, testimoni pelanggan, dan legalitas. Kalau anda punya kreativitas, bisa juga ditambahi artikel pendukung agar situs landing page ini mudah ditemukan Google.

Saya pernah membuat landing page untuk usaha saya. Berikut tautannya: Air Minum Isi Ulang Indramayu.

Nah, kalau sudah memiliki landing page, jangan lupa diperbarui terus ya, bosque. Jangan sampai nasibnya sama seperti Google My Business. Harus terus ada pembaruan data apabila ada perubahan. Sebab, misalnya, kalau nomor kontak bisnis yang dicantumkan gagal ditelepon, maka calon konsumen yang dijaring lewat Google ini bakal kabur.

Btw, buat di sekitaran Indramayu yang mau dibuatkan landing page bisnis, boleh kontak-kontak ya. Tenang, free of charge selama memakai layanan gratis. Cuma kalau memakai layanan self-hosting ya tentu enggak gratis. Hehe…

Shares:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *