Tentang Better Ads Standards dan Imbasnya pada Publisher Adsense

Buat yang membuka dasbor Google Adsense sekarang, pasti ada yang bertanya-tanya perihal kemunculan notifikasi Better Ads Standards Global. Notifikasi ini kemudian diikuti pemberitahuan tentang standar iklan yang lebih baik yang mulai berlaku pada 9 Juli 2019. Mulai tanggal tersebut maka iklan yang tidak memenuhi standar tidak akan muncul dan terlihat oleh pengguna.

Apa itu Better Ads Standards?

Pada mulanya ada sebuah koalisi yang terdiri dari 128 perusahaan biro iklan. Mereka ini membuat sebuah standar tentang iklan yang muncul di internet, baik situs mobile maupun desktop. Standar ini mengatur tentang iklan mana yang akan muncul dan iklan mana yang tidak bisa muncul di peramban atau aplikasi pengguna situs. Penerapan standar ini sebelumnya diawali oleh sebuah penelitian.

Penelitian yang mendasari Better Ads Standards ini dilakukan di Eropa dan Amerika Utara (Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko). Ada 66.000 pengguna internet yang dijadikan sampel. Mereka diberikan berbagai macam iklan, mulai dari iklan banner biasa, iklan video, sampai iklan pop-up dengan waktu mundur. Penelitian ini berguna untuk meneliti tentang persepsi pengguna internet sebuah iklan.

Kesimpulan dari penelitian tersebut menghasilkan persepsi terhadap berbagai jenis iklan yang muncul di situs mobile dan situs desktop. Untuk situs mobile sendiri ada 8 jenis iklan yang kurang diminati bahkan cenderung mengganggu pengalaman menggunakan situs. Iklan tersebut antara lain: iklan pop-up, iklan yang muncul sebelum situs dibuka, iklan yang memenuhi 30% halaman situs, animasi flash, iklan yang muncul setelah situs dibuka dengan hitung mundur untuk ditutup, iklan bergulir yang memenuhi seluruh halaman, iklan besar yang menempel, dan iklan video bersuara yang berjalan secara otomatis.

Kemudian kesimpulan penelitian terhadap iklan pada situs desktop menghasilkan empat jenis iklan yang juga cenderung mengganggu. Iklan tersebut diantaranya: iklan pop-up, iklan video bersuara yang berjalan secara otomatis, iklan yang muncul sebelum situs dibuka dengan hitung mundur, dan iklan banner besar yang menempel. Iklan-iklan tersebut akhirnya diputuskan tidak memenuhi standar.

Hasil lain dari penelitian tersebut membuktikan juga kalau persepsi pengguna di Amerika dan Eropa tersebut ternyata sama atas sebuah iklan. Sehingga koalisi merumuskan bahwa persepsi yang sama pun akan ditunjukkan oleh pengguna lain secara global. Untuk itulah pada Januari 2019, koalisi memutuskan kalau standar tersebut harus mulai diterapkan. Dan tanggal pastinya sudah dirumuskan seperti diatas.

Imbasnya Bagi Publisher Adsense

Bersama Google Ads, Adsense merupakan ekosistem periklanan dari Google. Adsense yang menempatkan iklan, Google Ads yang menampung dan mencari pengiklan. Google sendiri merupakan anggota dari koalisi yang akan mematuhi Better Ads Standards. Sehingga sebagai produk layanan dari Google, baik Adsense maupun Google Ads tentu saja mengikuti standar tersebut.

Sebagai bagian dari ekosistem periklanan Google, publisher Adsense tentu wajar apabila bertanya-tanya tentang standar ini. Namun kalau dipikir-pikir, Adsense sendiri sebetulnya cukup lama menerapkan standar ini terhadap para publisher Adsense. Cuma ada beberapa publisher yang mengambil kesempatan dengan mengakali kode iklan untuk ditempel pada jenis iklan-iklan yang mengganggu, misalnya pada iklan besar yang menempel diam di halaman situs (sticky ads).

Untuk mengatasi publisher yang kurang memenuhi standar itulah, Google akhirnya mengambil momentum penerapan standar itu dengan melakukan bersih-bersih iklan melalui Chrome. Iklan yang tidak memenuhi standar tidak akan muncul di halaman yang sedang dibuka pengguna. Para publisher bisa melihat apakah iklan di situs mereka memenuhi standar atau tidak dengan mengunjungi Ad Experience Report. Tapi laporan ini baru efektif setelah tanggal 9 Juli 2019.

Nah, sebelum situsnya tidak bisa menampilkan iklan pada peramban sejuta umat Chrome, dipersilakan untuk mengulas sendiri di situsnya. Masih ada atau tidak ke-12 jenis iklan yang mengganggu tersebut. Kalau ada, ya tentu sangat disarankan agar segera dicopot agar situs tidak mendapatkan hukuman dari Google.

Buat saya sendiri, penerapan standar ini cukup fair. Artinya bakal ada persaingan yang sehat, sebab bakal tercipta publisher yang mematuhi penempatan iklan sesuai dengan standar. Jadi kalaupun bisa lolos dari patroli Adsense, kali ini Chrome pun ikut menyaring untuk membuat pengguna internet lebih nyaman.

Kalau pihak pengiklan dan publisher sudah memfokuskan agar pengunjung situs tidak terganggu dengan iklan yang mengganggu, ya masa sih tega buat memasang Adblocks, hehehe.

bangdoel

Bang Doel adalah seorang blogger yang menulis tentang berbagai topik di dunia digital, media sosial, gadget, teknologi, politik, sosial, dan humaniora. Doel.web.id menjadi sarana untuk menyalurkan hobi menulis dan melakukan analisis.

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cara Menambang Bitcoin dengan Browser Internet

Cara Meriset Keyword dengan Google Keyword Planner

Menghitung Untung Sindikat Saracen

Berapa Tarif Content Placement dan Sponsored Post?