4 Pembaruan Ketentuan Layanan Facebook yang Wajib Diketahui

“Idih, banyak iklan bener sih Facebook ini?”

Mungkin banyak yang bertanya semacam itu. Facebook memang membanjiri layanannya dengan iklan. Ada iklan di bawah unggahan tautan, diantara jeda video, dan yang paling sering biasanya postingan dengan tulisan ‘sponsored’ di beranda Facebook.

Satu hal lain yang kerap ditanyakan adalah mengapa status atau postingan yang telah diunggah tiba-tiba hilang. Facebook memang kerap membabat unggahan siapapun, bahkan hingga akun yang mengunggahnya. Mungkin masih segar di ingatan ketika akun Abu Janda Al-Boliwudi disikat karena dianggap memiliki lalu-lintas yang tidak normal.

Lalu-lintas yang tidak normal yang dialami oleh akun Abu Janda merujuk pada sebuah kejadian dimana akun-akun palsu membanjiri akun tersebut dengan like, komentar, maupun share. Ketidaknormalan ini disebabkan akun tersebut hanya berasal dari beberapa IP Address yang sama. Ini merupakan pelanggaran bagi Ketentuan Layanan Facebook.

Nah, sebelum misuh-misuh atau menuduh Facebook melakukan konspirasi, silakan bertanya pada diri sendiri: sudahkah membaca Ketentuan Layanan Facebook? Ya, Term of Service kata orang Inggris, semestinya dibaca terlebih dahulu sebelum menggunakan layanan. Sehingga selain mengetahui apa saja yang diatur, diperbolehkan, dan dilarang, pengguna juga memahami kalau layanan tersebut memiliki tujuan tertentu.

Akhir Juni ini, Facebook sudah menyiapkan draft Ketentuan Layanan yang akan berlaku pada 31 Juli 2019 mendatang. Pada periode sosialisasi ini Facebook berharap agar sebagai pengguna layanannya, kita membaca ketentuan yang sudah diatur mereka.

Sebenarnya suka-suka Facebook juga sih mau apa terhadap platform miliknya. Karena Facebook juga berbisnis dengan data yang kita unggah dan dengan perilaku yang kita lakukan didalam platformnya, maka perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg ini harus membuat tata aturan yang kemudian disandingkan dengan hukum positif yang berlaku secara global.

Jadi biar tidak misuh-misuh lagi, dan bertanya ‘saya salah apa?’, sebaiknya perlu diketahui apa saja yang diatur dalam Ketentuan Layanan Facebook. Kalau tidak memiliki waktu banyak untuk mempelajarinya, sesuai informasi yang disediakan newsroom.facebook.com maka saya ringkas menjadi empat hal yang diperbarui dalam ketentuan tersebut.

1. Facebook memperjelas bagaimana mereka mendapatkan uang.

Ya, kita tahu kalau menggunakan Facebook itu gratis. Tetapi sejatinya tidak betul-betul gratis, sebab kita membayarnya dengan memberikan data pribadi, aktivitas, dan minat, sehingga mereka bisa memberikan iklan yang relevan.

Meski dalam beberapa kasus data kita bisa dipanen oleh pihak ketiga, tapi Facebook juga berurusan dengan hukum yang berlaku atas kelalaiannya. Dan ini diatur juga dalam ketentuan yang lain. Disini Facebook menjelaskan kalau kita semua yang memakai Facebook memang dipergunakan untuk ‘dijual’ kepada para pengiklan.

Anda akan paham hal ini kalau memosisikan diri sebagai pengiklan di Facebook. Di platform Ads Manager, Facebook akan memberikan rincian secara global tentang data yang sudah dikumpulkan dari mulai lokasi, jenis kelamin, pendidikan, minat, dan lain-lain. Dengan begitu, pengiklan akan memilih mana dari pengguna Facebook yang kira-kira sesuai dan akan membeli produknya.

2. Facebook merinci tentang konten yang dihapus.

Pernah enggak ketika konten anda, baik status maupun postingan hasil share, tiba-tiba dihapus oleh Facebook? Apakah Facebook memberikan penjelasan mengapa konten tersebut dihapus? Ya, tidak. Facebook tidak menjelaskannya.

Dalam pembaruan ketentuan kali ini, Facebook akan menjelaskan yang terjadi kenapa konten anda dihapus. Dalam beberapa waktu kemarin, Facebook sudah mencobanya. Dan saya pikir ini sangat baik, sebab kita bisa tahu apakah keputusan Facebook itu salah atau memang sudah tepat. Kalau keputusannya salah, kita pun bisa mengajukan banding dan menyanggah kalau penghapusan itu tidak tepat.

3. Facebook meminta izin untuk menggunakan properti intelektual kita

Ketika anda mendaftar di Facebook, bahkan secara umum di internet, maka konten yang telah diunggah itu akan tersebar kemana-mana. Namun yang perlu dicatat adalah konten tersebut masih tetap milik anda. Misalnya konten blog anda dimuat di blog lain. Itu tidak masalah selama ada pencantuman sumber yang jelas.

Facebook pun seperti itu. Ketika sebuah konten diunggah di Facebook, maka konten tersebut bebas dipergunakan oleh Facebook dimanapun. Anda tetap sebagai empunya konten tersebut selama anda belum menghapusnya. Salah satu contoh penggunaan properti anda adalah ketika Facebook mengklaim anda menyukai layanan tertentu dalam konten bersponsor, misalnya “Tomi, Alex, Warjo, dan 3 teman lainnya menyukai Blog Bang Doel“. Nah, Facebook menggunakan properti yang melekat pada Tomi, Alex, dan Warjo.

4. Apa yang terjadi ketika kita menghapus konten di Facebook?

Facebook bakal tetap menyimpan konten yang dihapus tersebut di server-nya selama 90 hari setelah konten itu dihapus oleh pengguna. Namun perlu dicatat, Facebook tidak akan memperlihatkan konten tersebut kepada publik. Ini semacam cookies bagi konten yang diunggah di layanan Facebook.

Menurut saya, ini berfungsi barangkali sebagai sarana penyelidikan bagi tindak pelanggaran UU ITE. Jadi yang perlu diketahui bagi para pelapor maupun advokatnya, proses permintaan barang bukti yang telah dihapus sebelum di-screenshot bisa diperoleh dari Facebook. Asal sesuai durasi yang sudah ditentukan. Maka sekali lagi berhati-hatilah mengunggah konten. Meskipun bisa dihapus, tapi tetap bisa dilacak. CMIIW.

Buat yang memperhatikan Ketentuan Layanan Facebook ini, memang tidak akan menemukan hal baru yang diatur. Semuanya merupakan aturan lama yang sudah hadir sejak lama. Namun kalau dicermati, Facebook memberikan rincian pada ketentuan layanannya kali ini, sehingga perkara teknis yang kerap dipertanyakan sudah dijabarkan dalam halaman update tersebut.

Leave a Comment