Pengertian Konten Berkualitas dan Cara Membuatnya

Blog Bang Doel – Dalam setiap saran mengembangkan website, selalu tercantum poin untuk membuat konten berkualitas. Namun pengertian konten berkualitas dan seperti apa bentuk bakunya, apalagi cara membuatnya, masih belum pasti.

Saat ini belum ada contoh baku tentang konten berkualitas itu seperti apa. Hanya saja banyak orang sepakat bahwa konten berkualitas selalu menyajikan informasi yang cukup lengkap. Pertanyaannya, adakah standar dalam menentukan konten itu berkualitas atau tidak?

Buat yang memiliki target agar kontennya masuk ke halaman pertama Google, maka dalam menentukan konten berkualitas mesti mengikuti pedoman Google. Nah, kebetulan belum lama ini Pak dhe John Mueller memberikan pencerahan.

Pengertian Konten Berkualitas

Pengertian konten berkualitas menurut John Mueller cukup mengejutkan karena berbeda dengan kebanyakan pengertian saat ini. Buat yang ragu memakai pengertiannya, ya silakan. Tapi menurutku, siapa lagi yang bisa mewakili Google selain Senior Webmaster Trend Analyst yang satu ini?

Menurut John Mueller dalam Searchenginejournal, konten berkualitas adalah kualitas dari keseluruhan website, yang mencakup teks, desain, gambar, kecepatan website, dan segala hal yang tersaji dalam website itu.

Begini kata Mueller:

“When it comes to the quality of the content, we don’t mean like just the text of your articles.

It’s really the quality of your overall website.

And that includes everything from the layout to the design.

Like, how you have things presented on your pages, how you integrate images, how you work with speed, all of those factors they kind of come into play there.”

Pengertian konten berkualitas yang disebutkan Mueller ini tentu saja memiliki cakupan yang luas daripada pengertian yang berkembang selama ini. Sebab selama ini konten berkualitas hanya berkutat pada informasi yang disajikan pada teks semata.

Bahkan ketika kita mencari informasi di Google maupun Bing tentang “apa itu konten berkualitas”, maka penjelasannya nyaris sepenuhnya tentang teks. Dan Google lewat Pak dhe ini memberikan penjelasan yang boleh dipercaya dan boleh juga tidak dipercaya.

Yang tidak percaya dengan Mueller disebabkan berbagai artikel yang sering berada di page one Google merupakan website media-you-know-what dengan halaman yang berantakan, judul clickbait, konten yang miskin penjelasan, gambar tak mewakili, serta loading page yang berat.

Tapi kalau yang ngurusin mesin pencari sebagai sumber traffic itu tak dipercaya, lantas mau percaya siapa lagi?

Cara Membuat Konten Berkualitas

Sebetulnya lebih gampang membuat konten berkualitas ketika kita mempercayai pengertian yang berkembang selama ini. Sebab hanya terpaut pada teks semata. Namun jika kita memakai pengertian dari Joh Mueller, maka inilah caranya:

Membuat Artikel yang Berkualitas

Konten yang berkualitas akan mustahil hadir tanpa artikel yang berkualitas. Dan rata-rata kita sudah tahu cara membuat artikel yang berkualitas. Hanya saja kendalanya tidak punya waktu dan kesempatan untuk menerapkan cara-cara itu.

Artikel yang berkualitas membutuhkan riset yang mendalam. Ia harus disajikan untuk manusia, bukan hanya untuk mesin pencari saja. Gambarnya juga bagus dan mewakili tulisan. Dan terakhir bebas dari kesalahan ketik atau typo.

Selain itu dalam setiap rangkaian katanya menarik minat orang untuk membacanya terus sampai habis. Dan ini membutuhkan keterampilan menulis yang cukup mumpuni.

Mendesain Website yang Ringan

Di blog ini sudah banyak artikel yang menjelaskan bagaimana membuat desain website atau blog yang ringan. Tahapan awal tentu saja memilih theme yang ringan. Dan biasanya pengembang selalu membuat theme yang ringan. Penggunanya saja yang membuatnya jadi berat.

Penyebab website berat itu biasanya disebabkan banyak javascript yang perlu dipanggil. Ukuran gambar yang juga berat. Dan dalam kasus website berbasis wordpress, biasanya hosting yang bermasalah. Masing-masing masalah itu memiliki jalan keluarnya sendiri.

Jika semuanya sudah diterapkan, kemudian silakan cek kecepatan loading website itu ke Web Dev milik Google. Jika sudah hijau, ya bagus. Kalau masih orange apalagi merah, berarti masih ada yang perlu diperbaiki.

Rasanya dua cara itu saja cukup dan mewakili semuanya berdasarkan pengertian konten berkualitas dari John Mueller. Yang jelas jika saat ini website Anda belum menunjukkan traffic yang bagus, cobalah belajar SEO.

14 thoughts on “Pengertian Konten Berkualitas dan Cara Membuatnya”

  1. Selalu berbobot informasi yang disampaikan sama suhu yang satu ini. Jadi konten berkualitas bukan cuma masalah artikelnya saja, tapi mencakup seluruh website tersebut. Kalau artikelnya sudah keren, berbobot dan enak dibaca, tapi desain website secara keseluruhan masih kurang memenuhi syarat seperti yang dikatakan sama Om Mueller, berarti masih belum dikatakan berkualitas dong ya ?

  2. Buka website bang doel itu cepat banget. Enggak harus nunggu lama. Ternyata memang jadi kunci biar bisa teratas di pencarian, ya harus begini. Mmmm, kayaknya harus segera evaluasi lagi biar speed oke. Makasih bang doel tipsnya

  3. hehehe… theme aslinya udah ringan, pengguna yang suka utak atik aja yang membuatnya jadi berat ya.

    Nah, selama ini dalam pemahaman saya, kalau blog konten berkualitas itu ya tulisannya, teks. ternyata nggak cuma itu aja ya menurut Mueller. Baiklah, mau mulai lebih memperhatikan juga unsur lainnya

  4. Wah…masih pe-er nih ttg blog yang kurang cepet. Udah dicek, katanya tentang javascript yang bikin blog jadi berat. Tapi engga bisa benerinnya…haha…
    SEO sih udah sering diterapkan. Kadang-kadang nulis bebas aja sih, ga pake kaidah ini-itu…

  5. Skrg kudu jeli saat membaca berita online, milih mana yg berkualitas, mana yg hanya main click bait. Sementara itu, untuk membuat konten berkualitas butuh bacaan yg juga berkualitas, bukan?

  6. Alhamdulillah, kalo soal artikel berkualitas, aku emang saklek banget Bang Doel. Even itu CP, aku bener-bener rombak sebagian besar karena ya harus kuakui, sebagian besar CP yang aku terima juga kalo aku tempel begitu aja, itu GAK BANGETTTTTTT. Isinya humas semua. Nanti pembaca kita pada kabur kaaaan. Nah di sana lah tugas kita sebagai penulis konten untuk ‘menyulap’ konten yang mungkin nyaris jadi ‘sampah’ menjadi konten berkualitas.

  7. Template memang sangat ngaruh. Saya terasa sekali di situ. Meskki menulisnya sudah all out, ada yang masih kurang pas kualitasnya.
    Investasi sedikit uang untuk template wajib dilakukan kalau memang serius menggeluti dunia perblogeran.

  8. kalo menurut saya sih udah bukan jamannya lagi bang sekarang.

    Bulan Januari, saya coba eksperimen bikin konten 1900 kata berkualitas! Riset keyword, gambar lebih dari 5 (infografis) edit sendiri, nargetin keyword volume tinggi yg dipakai web berita, bedanya yg saya buat ini jenis konten evergreen.

    Sampai sekarang konten saya masih nangkring di halaman ketiga/kedua paling tinggi, sudah berbagai cara optimasi. Bahkan kalah sama halaman Tag web berita besar. Bayangin konten ribuan kata kalah sama halaman TAG.

    Sekarang SERP indo udah ga ramah pembaca, sekali buka artikel isinya berlapis2 halaman, judul clickbait sampe ga muat di SERP tetep nangkring pejwan. Banyak juga web2 yang ngaku2 portal berita modal wordpress tanpa legalitas, konten ngambil blogger kecil cuma ditambah kalimat pembuka dan penutup.

    Curhat wkwkw

  9. sangat mencerahkan sekali bang doel! dari dulu memang lebih sering dapat saran buat konten berkualitas ya dilihat dari tulisannya saja. tapi saya setuju sih, harusnya memang semua elemen harus klop. termasuk kecepatan dan kualitas desain.

  10. Karena kan kita bicara konten bukan teks aja jadi cakupannya memang luas ya. Semuan unsur lain memang perlu diperhatikan termasuk kecepatan website so setuju sih dengan pendapat John Mueller mengenai konten yang berkualitas

  11. Masih banyak banget PR blog saya untuk membuat blog berkualitas termasuk dari segi teknisnya. Setuju banget konten yang berkualitas itu juga tak lepas dari riset yang sungguh-sungguh, sebab akan terlihat dari isi artikelnya.

  12. mantap nih blog Bang Doel, cepet banget, ringan dan gak pake loading. Web saya sedang bermasalah, bang. Entah down server host nya atau memang secara template nya berat. Sekarang ini lagi trend website tanpa header, kira-kira itu berpengaruh terhadap kecepatan website juga nggak?

    Jadi kepikiran pengen ganti template, supaya lebih berkualitas gitu.

Leave a Comment