Update Artikel Lama dan Manfaatnya buat Blog

Salah satu trik lomba SEO adalah melakukan update artikel beberapa hari sebelum penilaian berlangsung. Seandainya Anda melakukannya untuk artikel-artikel yang lama di blog Anda, kira-kira apakah yang bakal terjadi? Apa manfaat update artikel lama di blog?

Beberapa hari ini saya sedang melakukan update artikel lama yang sudah ditulis sejak 2016. Ya, sejak blog ini hadir dan sudah ada 399 artikel. Seperti biasa agar tidak lupa dengan cara dan manfaatnya maka ditulislah disini. Imbasnya selama sepekan praktis tidak ada konten yang baru.

Apakah bermasalah membiarkan blog tanpa artikel baru? Sebetulnya bakal menimbulkan masalah, kalau saja blognya tidak update. Nah, update yang dimaksud tentu bukan cuma mengunggah artikel terbaru. Tetapi memperbarui artikel yang lama juga termasuk melakukan update.

Masalah itupun tidak akan muncul kalau Anda menyetor URL artikel yang di-update ke Google Search Console. Dan lewat mekanisme canonical, Google akan mengindeks URL lama dengan konten yang telah di-update itu.

Manfaat Melakukan Update Artikel Lama

Sudah disinggung diatas, update artikel mampu memperbaiki posisi blog di SERP. Ini bermanfaat ketika Anda mengikuti lomba SEO. Kalaupun tidak sedang mengikuti kompetisi tersebut, pergunakanlah trik tadi untuk memperbaiki posisi blog. Google menganggap konten yang update bakal disukai oleh pengunjung. Paling tidak ada beberapa alasan mengapa Anda mesti melakukan update artikel lama.

1. Memperbaiki user experience atau pengalaman pengguna

Pernahkah Anda membaca sebuah URL laman berita, katakanlah TribanNews.com. Setelah dibuka URL-nya, informasi itu sudah ketinggalan zaman. Entah editornya yang ngantuk atau memang jurnalisnya sengaja karena tidak ada bahan lagi. Intinya informasi tersebut berpotensi misleading dan menyesatkan.

Kalau artikel mengandung misleading dan terjadi secara terus menerus, maka pengguna bisa menghindari melakukan klik pada URL tersebut di laman SERP. Padahal diketahui, misalnya, TribanNews.com menjadi jawara SERP pada hampir setiap kata kunci. Tapi meski mendulang impresi besar, jumlah kliknya imut-imut.

Itulah yang dimaksud sebagai artikel yang memiliki bad user experience. Lantas biar menjadi good bagaimana caranya? Katakanlah Anda memiliki evergreen content dengan judul Tips Memulai Usaha dengan Cepat dan Tepat.

Dalam salah satu poin, Anda menyebutkan kalau memulai usaha bisa meminjam di Bank Century sebab bunganya terbilang rendah sekali. Tentu kita semua paham kalau pada hari ini sudah tidak ada lagi bank tersebut.

Kalau artikel tersebut tidak di-update, maka bakal terjadi penyesatan informasi. Hal ini mengakibatkan blog Anda mengalami nasib yang sama dengan TribanNews.com tadi.

Itulah kenapa secara default, Google mengarahkan pemilik blog untuk selalu melakukan update terhadap blognya. Nah, update ini bukan semata menambah artikel terbaru tetapi juga memperbarui artikel-artikel lama.

2. Menargetkan kata kunci baru

Selain memperbarui informasi, melakukan update artikel juga bisa me-refresh target kata kunci. Anda yang kerap melakukan riset kata kunci tentu memahami kalau query di Google kerap berubah. Pada saat artikel itu dibuat, mungkin saja pencarinya memang banyak. Tapi seiring waktu boleh jadi peminatnya mulai sepi.

Saya misalkan lagi artikel dengan judul Tips Memulai Usaha dengan Cepat dan Tepat diatas. Hari ini judul tersebut rasanya terkesan jadul. Maka Anda bleh mengubahnya dengan Tips Memulai Usaha Kekinian untuk Milenial. Didalamnya Anda bisa menambahkan konten tentang membuat kios es kopi kekinian dengan tempat yang instagrammable.

Kedua manfaat diatas bisa didapatkan seluruhnya atau sebagian saja. Yang kerap membingungkan adalah artikel manakah yang harus di-update?

Nasib saya yang memiliki artikel di blog ini sebanyak 399 saja bingung, bagaimana dengan teman-teman blogger lain yang sudah memiliki ribuan artikel? Bagaimana menentukan artikel mana yang mesti dilakukan update? Apa saja kata kunci yang mesti ditambahkan, dikurangi, ataupun disesuaikan?

Cara Melakukan Update Artikel Lama

Sebetulnya Anda bisa melakukan update artikel secara random, kemudian mengindeksnya di Google Search Console. Lalu membagikannya di aset media sosial Anda. Itu bisa dilakukan. Namun ada baiknya Anda melihat-lihat statistik blog dan kata kunci di Google yang merujuk ke blog Anda.

1. Memakai Google Analytics

Anda bisa melihat statistik blog pada Google Analytics. Kalau Anda memakai Histat, ya itu juga bisa dipakai. Namun saya lebih percaya dengan statistik dari alat milik Google ini. Silakan login ke Google Analytics Anda, lalu klik Behavior > Site Contents > All Pages.

Pada tabel yang tersedia, ubah terlebih dahulu All Users menjadi Organic Traffics seperti yang saya tunjukkan pada gambar. Caranya silakan klik saja sudut kanan atas kotak tersebut, nanti bakal muncul anak panah. Setelahnya akan ada pop-up, dan silakan pilih Organic Traffic dari sekian banyak pilihan. Lalu klik Apply.

Apabila sudah terpilih tampilan organik, maka Anda bisa melihat daftar artikel yang paling banyak dikunjungi melalui Google Search. Silakan pilih yang menurut Anda paling perlu untuk dilakukan update. Kalau semuanya perlu ya silakan di-update semuanya.

google analytics

Loh \’kan perlu juga melakukan update artikel yang tak ada di daftar? Yang tak ada di daftar berarti sudah tidak lagi muncul di SERP. Kasarnya tidak ada pembacanya. Ya silakan saja kalau ada waktu dan tenaganya sih. Cara ini hanya buat menentukan skala prioritas update.

2. Memakai Google Search Console

Cara yang kedua dengan melihat Google Search Console. Cara ini masih melanjutkan cara yang pertama. Sebab dari cara yang pertama Anda baru saja mendapatkan daftar artikel yang akan di-update. Lewat cara ini Anda bakal mendapatkan kata kunci yang menjadi sumber traffic dari artikel tersebut.

Silakan buka Google Search Console Anda. Pada bagian Performance, klik +NEW untuk kemudian memilih Page. Pada pilihan di Page inilah silakan pilih URL is exactly. Pada kolom yang tersedia, masukkan URL dari daftar Google Analytics diatas. Silakan dilihat-lihat performa artikel tersebut di Google melalui Google Search Console.

Anda bisa melihat klik, impresi, CTR, dan posisi artikel Anda. Dan yang paling penting dari cara ini adalah melihat kata kunci apa saja yang memunculkan artikel Anda di SERP. Silakan dilihat kata kunci mana yang perlu dioptimasi. Caranya dengan melihat impresi dan klik di sebelahnya.

google search console

Oh iya, update artikel juga berguna buat beberapa hal seperti mengganti borken link, menambahkan gambar, hingga mengganti link affiliasi yang mungkin terpasang di artikel tersebut.

Kesimpulan

Update artikel ini tentu berguna buat Anda yang memiliki blog biasa, dengan artikel-artikel informatif yang biasanya memiliki jangka waktu kedaluarsa yang panjang. Kalau Anda memiliki laman berita, tentu artikel ini tidak relevan. Dalam kaidah jurnalistik, update artikel berita hanya dengan berita selanjutnya.

Anda bisa melakukan kegiatan diatas setidaknya tiga hingga enam bulan sekali. Namun buat Anda yang baru memulai membuat blog, tentu belum relevan untuk melakukannya.

Demikian artikel tentang cara dan manfaat update artikel lama di blog. Apabila ada yang perlu disampaikan, silakan tulis saja di kolom komentar. Semoga bermanfaat.

Sumber: SearchEngineLand

bangdoel

Bang Doel adalah seorang blogger yang menulis tentang berbagai topik di dunia digital, media sosial, gadget, teknologi, politik, sosial, dan humaniora. Doel.web.id menjadi sarana untuk menyalurkan hobi menulis dan melakukan analisis.

Post navigation

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pengertian Konten Berkualitas dan Cara Membuatnya

Belajar SEO: Pengertian, Tahapan, dan Manfaatnya

Continuous Scrolling dalam Google Search Mobile, Apa Pengaruhnya?

Blogwalking Asik: Komunitas Bloger untuk Saling Dukung