Mobile-First Indexing, Cara Baru Menentukan Page One Google

Setiap hari, Google Analytics mencatat ada 80 % lebih pengunjung blog ini yang memakai sistem operasi Android. Artinya, mereka mengunjungi blog ini menggunakan smartphone. Sebab analisis tersebut mencatat pula bahwa Windows hanya dipakai oleh kurang dari 15 % saja.

Google mencatat ini menjadi fenomena umum, bahwa smartphone alias mobile device lebih banyak dipergunakan dalam mengakses internet. Artinya apa?

Google sudah menjalankan strategi untuk beradaptasi dengan perilaku pengunjung yang memakai smartphone itu sejak 21 April 2015. Pada tanggal tersebut, Google secara resmi merilis algoritma yang memeringkat situs di mesin pencarinya berdasarkan responsivitas tampilan situs tersebut dalam beradaptasi di berbagai perangkat. Jadi, situs yang baik menurut Google bukan semata bisa dimuat di desktop saja, akan tetapi ia juga tampil dengan baik di perangkat mobile.

Pada saat itu banyak yang berbenah. Mulai dari pemilik blog dan situs hingga pembuat template untuk menyesuaikan dengan algoritma ini. Saat itu memang belum hadir istilah AMP alias Accelerated Mobile Pages. Bahkan sampai saat ini, AMP hanya merupakan opsi terhadap tampilan sebuah situs. Ya mau AMP silakan, mau non-AMP juga silakan. Akan tetapi berbeda halnya dengan situs yang mobile-friendly. Karena Google betul-betul mewajibkan setiap pemilik situs untuk segera beradaptasi dengan perangkat mobile.

Sebelumnya, Google membuat halaman sendiri untuk submit-URL para pemilik situs. Dengan mengirimkan URL tersebut ke Google, harapannya setiap postingan baru bisa cepat terindeks, kemudian muncul di halaman pencarian Google, dan mendulang traffic. Sejak 2018, halaman ini tidak difungsikan lagi. Google memindahkannya ke halaman \’Google Search Console\’ secara terpadu pada sub-menu \’Inspeksi URL\’.

Pada sub-menu inilah bisa ditemukan adanya perbedaan dengan submit URL sebelumnya. Disini sebuah halaman yang dicek apakah sudah diindeks Google atau belum, akan secara otomatis dicek mobile usability-nya.

Smartphone Googlebot

Namun akhir-akhir ini ada yang berbeda. Google menggunakan \’Smartphone Googlebot\’ untuk merayapi halaman baru yang akan diindeks. Oh iya, sebetulnya bukan akhir-akhir ini, sebab perayapan tersebut sudah dilakukan sejak halaman Submit URL tidak lagi berfungsi.

Buat yang belum memahami apa itu Googlebot, pada halaman resminya Google telah menjelaskan:

Googlebot is Google’s web crawling bot (sometimes also called a “spider”). Crawling is the process by which Googlebot discovers new and updated pages to be added to the Google index.

Googlebot sebetulnya merupakan software yang diciptakan Google untuk merayapi setiap halaman baru dari sebuah situs atau halaman lama yang mengalami pembaruan, kemudian mengindeksnya, dan menampilkannya dalam bentuk hasil pencarian. Adapun posisi hasil perayapan ini pada halaman pencarian tersebut biasa disebut SERP atau Search Engine Result Pages. Sementara saha untuk menyesuaikan agar halaman situs mendapat posisi yang baik di halaman pencarian Google disebut SEO alias Search Engine Optimization.

Penggunaan \’Smartphone Googlebot\’ ini menjadi awal dari munculnya mobile-first indexing yang akan berlaku efektif pada 1 Juli 2019. Mulai tanggal itu, setiap indeks yang diminta akan diindeks oleh Google melalui \’Smartphone Googlebot\’ dan menempatkan hasil indeks tersebut di halaman pencarian berdasarkan tampilan mobile version.

Loh, bukannya sudah lama hal tersebut berlaku? Iya, sudah lama, tetapi pada saat itu algoritmanya masih menghitung hasil indeks tampilan desktop pada sebuah situs. Sekarang mobile friendly akan diprioritaskan muncul di halaman pencarian. Dan setelah diuji coba sejak 4 November 2016, mobile-first indexing ini akan berlaku secara default untuk halaman baru. Jadi apa yang mesti kita lakukan?

  1. Silakan uji URL blog ke halaman Pengujian Situs Mobile-Friendly. Di halaman ini anda bisa memasukkan URL ke dalam kolom yang disediakan, lalu klik tombol \’uji URL\’ yang berwarna kuning emas dibawahnya. Apabila hasilnya \’Halaman ini mobile-friendly\’ maka blog anda baik-baik saja dan tak perlu mengganti template.
  2. Lakukan pergantian jika sekiranya template blog anda tidak responsif. Template kekinian biasanya sudah responsif, apalagi template yang dibuat oleh para pembuat template seperti Mas Sugeng, Arlina Design, Kompi Ajaib, dan lain-lain. Namun apabila anda menemukan template atau mobile-friendly anda tidak bermasalah, namun banyak sumber daya yang tidak dimuat, biasanya itu terjadi pada iklan Adsense, silakan diperbaiki sesuai keterangan yang muncul.
  3. Fokuskan konten pada tampilan mobile. Hal ini kerap memunculkan sebuah dilema. Pasalnya, kita ingin konten pada blog tampil secara baik, misalnya dengan mengunggah gambar dengan resolusi yang baik sehingga tidak pecah. Begitupun dengan tampilan video yang penyematannya sudah diatur secara baik di situs desktop. Sayangnya alih-alih gambar tidak pecah, justru lambat dimuat dan mengakibatkan blog menjadi gagal page one. Pun dengan video yang biasanya kerap tidak pas posisinya kala dilihat melalui tampilan mobile.
  4. Rajinlah mengunjungi Google Search Console dan inspeksi setiap URL baru atau URL lama yang diperbarui disini. Harapannya, anda segera mengetahui apabila ada masalah terkait indeks URL yang dilakukan Google.

Demikian informasi yang bisa disampaikan, apabila ada tambahan, monggo ditulis saja di kolom komentar. Terima kasih.

bangdoel

Bang Doel adalah seorang blogger yang menulis tentang berbagai topik di dunia digital, media sosial, gadget, teknologi, politik, sosial, dan humaniora. Doel.web.id menjadi sarana untuk menyalurkan hobi menulis dan melakukan analisis.

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Search Intent: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Cara Optimasinya

Mudahnya Berkirim Email Mirip Agen Rahasia

Canggihnya Memotret Objek dengan Google Lens

Page One Google dan Cara Mendapatkannya