Banyak yang bertanya-tanya, mengapa setiap kali online shop ditanya jawabannya selalu sama, yakni “cek inbox, sis”, “cek inbox, gan”, atau “PM ya”. Jawaban yang mengulang-ulang semacam itu ternyata memiliki berbagai alasan. Dari beberapa online shop facebook, saya mendapatkan jawaban mengapa mereka memberikan jawaban semacam itu.
Seorang pegiat online shop, sebut saja Andini, menjawab bahwa kebiasaannya memberikan jawaban “cek inbox” pada setiap pertanyaan calon pelanggan di Facebook merupakan sebuah kebijaksanaan harga. Ia memang membagi harga itu kedalam dua golongan, yakni harga end-user dan harga reseller. Sebab ada saja yang berniat menjadi reseller, dan menjadi tak etis kalau harganya langsung dicantumkan di postingan. Pembeli jaman sekarang suka membandingkan-bandingkan harga alias price police.
Alasan kedua disampaikan pegiat online shop yang lain, anggap saja namanya Putri. Ia memaparkan kalau postingannya yang ada di Facebook sengaja dibuat semenarik mungkin tapi tidak mencantumkan harga sama sekali. Kemudian dengan menjawab setiap pertanyaan soal harga dengan “cek inbox”, Putri bermaksud agar postingannya selalu mendapatkan jangkauan yang baik di Google. Intinya, trik Putri ini berupaya memaksimalkan algoritma Facebook agar postingannya dibaca banyak orang.
Kalau trik yang diberikan Andini, memang kebijakan internal yang debatable. Lhah wong dia sendiri yang punya usaha dan punya kebijakan, orang lain urusannya apa? Lain soal kalau trik yang diterapkan Putri. Trik Putri ini memang memaksimalkan algoritma Facebook, dimana setiap postingan yang mendapatkan banyak respon, entah itu komentar, like dan share, bakal diunggulkan di news feed Facebook. Bahkan news feed dari akun Facebook lain yang tidak berteman. Jadi kalau setiap komentar dibalas dengan “cek inbox”, akan menimbulkan reaksi berantai terhadap komentar-komentar lainnya. Ujung-ujungnya postingan itu bakal terus naik di Facebook. Inilah salah satu strategi digital marketing yang mudah walaupun kadang membuat banyak orang yang merasa sebal.
Tabel Konten
Dilema “Cek Inbox”
Mengenai trik Andini, saya tak mau ikut campur. Sebab itu urusan dapur bisnis seseorang. Namun perihal trik yang dilakukan Putri, agaknya saya kurang bersepakat.
Trik “cek inbox” yang diterapkan Putri untuk meningkatkan jangkauan pada algoritma Facebook, alih-alih meningkatkan jangkauan, kenyataannya justru menuai nyinyir di news feed lainnya. Apa bukti nyinyirnya? Meme.
Konten digital yang satu ini memang sangat mewabah. Apapun yang sedang viral pasti ada meme-nya. Meme jadi (semacam) puncak kenyinyiran bagi netizen Indonesia. Sehingga kalau soal “cek inbox” ini dibuat memenya, berarti ada kejengahan bagi netizen soal perilaku online shop yang setiap kali ditanya di kolom komentar, jawabannya selalu “cek inbox”.
Lantas, bagaimanakah menyiasatinya? Agar jangkauannya semakin bertambah, tapi tidak dengan trik “cek inbox”?
1. Membuat Fanpage resmi untuk online shop
Ya, pertama kali yang mesti dilakukan, buatlah fanpage resmi online shop. Meski terjun di bisnis online shop, hindarilah penggunaan frase ‘online shop’ ini bersama nama brand. Misalnya nama yang dipakai adalah Tetukuan. Ya sudah, pakai saja Tetukuan ini. Sebab apabila namanya jadi Tetukuan Online Shop, kesannya jadi kaya iklan-iklan spam. Mengapa mesti membuat fanpage?
Dalam fanpage ada fasilitas statistik postingan. Di menu insight atau wawasan, kita bisa melihat sejauh mana postingan itu menjangkau pengguna Facebook. Jadi kalau memakai trik-trik tertentu, ya enggak cuma klaim semata kalau postingannya bakal menjangkau banyak orang. Jadi pindahkan postingan-postingan jualan di akun pribadi, dan beralihlah ke fanpage.
Oh iya, fanpage pun berguna kalau kita punya budget untuk memakai Facebook Ads. Sebab selain budget, fanpage menjadi syarat yang pertama.
Sekarang Facebook sudah membolehkan share postingan fanpage ke grup. Kalau dulu, share dari fanpage ke grup belum bisa. Ini menambah kesempatan untuk meluaskan jangkauan postingan di Facebook. Untuk itu, setiap kali posting di fanpage sebaiknya di-share melalui akun pribadi, baik ke jaringan pertemanan maupun ke grup-grup yang diikuti. Ini bertujuan agar postingan di fanpage itu mendapatkan jangkauan yang maksimal.
3. Riset waktu terbaik untuk posting
Amati waktu terbaik untuk posting. Memang ada waktu-waktu yang baku dimana postingan tersebut akan mendapatkan reaksi yang baik. Misalnya saat jam istirahat makan siang, maupun peak hour setelah isya. Namun setiap akun punya jaringan pertemanan yang berbeda-beda. Sehingga kita mesti mengetahui kekhususan waktu terbaik untuk posting yang sesuai dengan jejaring pertemanan yang dimiliki.
4. Memakai gambar yang menarik
Pakailah gambar yang memiliki warna kontras dengan latar belakang Facebook yang biru. Ya, warna apa saja yang penting bertolak belakang dengan warna Facebook. Usahakan gambarnya persegi, agar tampilnya penuh tidak tertutup. Gambar menjadi alasan mengapa Facebook memberikan fitur warna-warni pada postingan status.
Gambar-gambar ini mesti dipakai setiap kali posting di fanpage. Kalau enggak bisa menggunakan Corel maupun Photoshop dalam mendesain gambar yang menarik, pakai saja Powerpoint. Buatlah gambar yang sederhana saja, sebab kuncinya bukan pada bagus atau tidak, tapi eye catching.
Jadi untuk meningkatkan jangkauan postingan di Facebook sebaiknya enggak lagi memakai trik “cek inbox”. Sebab trik itu menurut saya sudah selayaknya diganti. Apalagi kalau patokannya agama, dimana setiap barang yang diperdagangkan selain kondisinya harus disebutkan, juga harganya mesti dicantumkan di awal secara transparan.
Demikian semoga bermanfaat.
Hindari Trik CEK INBOX, Gunakan Cara Ini