16 Perempuan Paling Berpengaruh di Bidang Teknologi

Hari Kartini tak cuma diperingati sebagai hari lahirnya Raden Ajeng Kartini. Ada hal yang jauh lebih besar dibanding seremonial memakai kebaya dan meniru tampilan dari perempuan kelahiran Jepara itu pada masanya.

Sebab Kartini berbicara emansipasi, dimana kaum perempuan punya hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk maju dan berkembang. Oleh karenanya, saat ini perempuan telah diberikan jalan untuk meniti karir yang sama dengan laki-laki.

Perempuan Paling Berpengaruh di Bidang Teknologi

Sebagai contoh, berikut ini beberapa perempuan yang kini menduduki posisi strategis di perusahaan teknologi. Mereka menjadi orang-orang penting, bahkan founder, dari berbagai perusahaan teknologi kelas dunia. Dikutip dari Forbes, berikut datanya.

16. Jenny Lee (Managing Partner, GGV Capital)

Jenny merupakan seorang venture capital investor dari China. Bersama GGV Capital, ia mengakuisisi enam perusahaan pada tahun 2016, termasuk China Takent Group, sebuah layanan SDM, game publisher Gamespedia, dan aplikasi kartu kredit U51. Sebelumnya Jenny pun telah banyak melakukan investasi besar di sektor teknologi seperti robotik, aplikasi fitnes, dan aplikasi pendidikan.

Baca juga Teknologi untuk Mencari Kandidat Pekerja

15. Mary Meeker (General Partner, Kleiner Perkins Caufield & Byers)

Meeker merupakan sosok pembaca pergerakan pasar yang ulung. Mantan managing director di Morgan Stanley ini, punya saham untuk mendongkrak banyak aplikasi seperti JD.com, Square, Spotify, Airbnb, Houzz, bahkan Facebook. Perusahaan teknologi lain yang tak luput dari investasinya adalah LegalZoom, TWitter, Instacart, SLack, dan Stance.

14. Solina Chau (Cofounder, Horizons Ventures)

Solina lebih menitikberatkan investasi di perusahaan teknologi yang bergerak di bidang lingkungan global dan makanan, wabah penyakit, kecerdasan buatan, dan virtual reality. Perusahaan venture-nya, Horizon, telah berinvestasi $420 juta ke banyak perusahaan teknologi.

Baca juga Waspadai Investasi Ponzi Berbalut Teknologi

13. Zhou Qunfei (Founder dan CEO, Lens Technology)

Zhou pernah dinobatkan pada 2015 sebagai perempuan paling kaya di dunia berdasarkan usahanya sendiri. Melalui Lens Technology, Zhou membuat pelindung layar untuk ponsel dan tablet.

12. Marissa Mayer (CEO, Yahoo)

Meskipun Yahoo sudah diakuisisi oleh Verizon, namun Marissa Mayer tetap ada di pucuk pimpinan perusahaan tersebut. Sejak 2012, Mayer telah menahkodai Yahoo yang sebenarnya mulai melambat perkembangannya. Namun perjalanan Mayer, dan pundi-pundi kekayaannya, telah dimulai sejak hampir dua dekade sebelumnya ketika ia berada di Google.

11. Laurene Powell Jobs (President, Emerson Collective)

Nama Jobs di belakang Laurene memang menjadi tanda bahwa perempuan ini adalah janda dari mendiang Steve Jobs. Saat Jobs membesarkan Apple, Laurene justru membesarkan Emerson Collective, sebuah lembaga pemberdayaan yang membantu para pelajar yang kurang mampu. Pundi-pundi harta Laurene hadir dari usahanya di bidang sekuritas bersama The Laurene Powell Jobs Trust.

10. Amy Hood (CFO, Microsoft)

AMy Hood merupakan sosok di balik layar yang mendongkrak pendapatan Microsoft hingga mencapai $93,6 miliar pada tahun fiskal 2015. Meskipun saat ini sedang kesulitan menjual PC, Microsoft tetap tumbuh sebagai perusahaan teknologi yang disegani.

9. Lucy Peng (CEO, Ant Financial Services, Alibaba Group)

Lucy Peng merupakan eksekutif di Alibaba Group, sebuah perusahaan teknologi raksasa asal negeri tirai bambu. Kini ia menangani Ant Financial Services, sebuah layanan keuangan online milik grup yang dimiliki Jack Ma itu.

8. Ursula Burns (Chair-CEO, Xerox)

Xerox merupakan perusahaan yang kita kenal sebagai pemimpin di ranah kertas copy. Namun setelah perusahaan ini dibagi menjadi dua sebagai perusahaan terbuka di bidang perdagangan, Ursula pelan-pelan ingin pensiun. Namun pengaruhnya masih dirasakan hingga ia masuk di daftar ini.

7. Ruth Porat (CFO Alphabet)

Perusahaan induk Google ini memang tangguh di ranah venture. Dan salah satu sosok yang berada dibalik kedigdayaan Alphabet adalah Ruth Porat, mantan petinggi Morgan Stanley. Di Alphabet, Ruth mendapatkan $70 juta pada dua tahun pertamanya di sini.

6. Safra Catz (Co-CEO, Oracle)

Catz telah menjadi co-CEO Oracle sejak 2014. Penghasilannya pada 2015 mencapai $53,2 juta. Ia terkenal dengan strategi mengakuisinya yang cukup agresif, sehingga ada 85 akuisisi yang dilakukannya sejak 5 tahun terakhir.

5. Angela Ahrendts (SVP, Retail, Apple)

Ahrendts adalah perempuan eksekutif pertama di bawah kepemimpinan Tim Cook. Ia adalah sosok dibalik sentuhan-sentuhan Apple yang lebih menitikberatkan seni dibanding pendekatan komputer pada tampilan-tampilan Apple, baik di toko maupun pada promosi.

4. Ginni Rometty (CEO, IBM)

Ginni telah berkarir selama 35 tahun, dan baru empat tahun menjabat posisi CEO. Ia berupaya mengejawantahkan misinya untuk mentransformasi IBM menjadi platform yang semakin hidup di dunia digital.

3. Meg Whitman (CEO, Hewlett-Packard)

Meg merupakan sosok dibalik beberapa rombakan besar HP. Ia menggabungkan firma Computer Science Corp. dan menjual Mphasis. Meg kemudian memfokuskan HP menjadi data center dan infrastruktur cloud setelah melihat peluang dan tantangan di industri layanan teknologi.

2. Susan Wojcicki (CEO, YouTube, Google)

Susan berhasil membawa YouTube memiliki 1 miliar kunjungan unik setiap bulan saat ini. Dan kini tugas berat diemban Susan untuk mengembalikan kepercayaan para pengiklan di YouTube. Kebijakan iklan yang tampil setelah 10.000 tayangan merupakan salah satu diantaranya.

1. Sheryl Sandberg (COO, Facebook)

Seiring dengan semakin digdayanya Facebook di ranah teknologi, maka orang-orang yang berada di baliknya pun melejit menjadi sosok yang diperhitungkan. Dan jika sosok prianya tentu saja adalah sang CEO, Mark Zuckerberg, maka di sosok perempuan publik mengenal Sheryl Sandberg. Bahkan kepopuleran dan daya kritisnya pada Trump, menghantarkan sebuah rumor bahwa ia bakal mencalonkan diri sebagai presiden AS pada 2020.

Leave a Comment