Gigi merupakan salah satu bagian dari sistem pencernaan manusia yang terletak di mulut. Tugasnya untuk menggigit, mengunyah, dan menghaluskan makanan. Dari proses pencernaan awal ini muncullah plak gigi.

Plak gigi ini menjadi masalah karena membuat gigi menjadi kotor. Selain mengotori gigi, plak yang menumpuk dan menjadi karang gigi dapat memicu peradangan pada gusi yang disebut dengan gingivitis.

Pengertian Plak Gigi

Plak gigi merupakan lapisan lengket yang berasal dari mikroorganisme yang masuk bersama makanan. Ia menempel di sela-sela gigi dan gusi. Plak ini sebetulnya mudah dibersihkan ketika bentuknya masih berupa lapisan tipis.

Itulah mengapa ada anjuran untuk membersihkan gigi setelah makan. Sebab gigi yang dibersihkan setelah makan bakal menghindarkan dari penumpukan plak yang menyebabkan gigi jadi kotor dan memicu berbagai masalah lainnya.

Jika plak gigi ini tidak dibersihkan secara teratur, maka ia bisa mengeras dan sukar dibersihkan dengan mudah. Plak gigi yang mengeras disebut dengan karang gigi.

Perbedaan Plak dan Karang Gigi

Sebagaimana sudah dijelaskan, karang gigi merupakan plak gigi yang tidak dibersihkan dan menjadi keras. Sebutan karang gigi karena memang bentuknya serupa batu karang yang kadang-kadang warnanya hitam dan teksturnya keras sekali.

Plak gigi mudah dibersihkan hanya dengan menyikatnya dengan sikat gigi disertai pasta gigi. Namun tidak semudah itu untuk membersihkan karang gigi.

Karang gigi ini susah dibersihkan karena sudah mengeras dan menempel erat di gigi. Sehingga untuk membersihkannya harus dilakukan dengan metode scaling.

Metode scaling ini merupakan cara yang dipakai oleh dokter gigi untuk membersihkan karang gigi. Alat bantunya berupa bor mini dengan ultrasonic scaler.

Apakah Plak Gigi Berbahaya?

Saat masih baru dan berupa lapisan lengket beberapa saat setelah proses mengonsumsi makanan, plak gigi tentu tidak berbahaya. Namun plak gigi akan menjadi bahaya ketika didiamkan dan tidak dibersihkan.

Sebagaimana sudah dijelaskan, plak gigi akan menjadi berbagai masalah di mulut. Bahaya paling awal adalah munculnya bau mulut (halitosis) yang membuat lawan bicara kerap tidak nyaman.

Bahaya lainnya adalah munculnya peradangan pada gusi yang disebut gingivitis. Radang gusi ini ditandai dengan gejala berupa pembengkakan gusi, warna gusi lebih merah, dan gusi berdarah terutama saat menyikat gigi.

Cara Membersihkan Plak Gigi

Plak gigi harus dibersihkan secara rutin agar tidak membentuk karang gigi. Ada berbagai cara untuk membersihkan plak gigi ini. Berikut beberapa diantaranya.

  • Menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  • Pergunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut agar tidak melukai gusi.
  • Sikatlah gigi dengan teknik yang benar, terutama pada saat pertemuan antara gigi dan gusi.
  • Pergunakan obat kumur yang mengandung antiseptik yang rutin setiap hari, agar bakteri yang membentuk plak bisa hilang.
  • Jika sela-sela gigi tak bisa dijangkau oleh sikat gigi, pergunakanlah benang gigi (dental floss) setiap hari.

Plak gigi juga bisa dicegah dari proses konsumsi. Untuk mencegah terbentuk plak yang lebih banyak, ganti cemilan yang tidak sehat ke buah-buahan maupun sayuran. Hal ini agar asam yang dihasilkan plak gigi bisa dinetralkan.

Kurangi juga minuman manis dan bersoda yang bisa memperparah kondisi didalam mulut. Gula yang terkandung didalamnya akan berinteraksi dengan bakteri di mulut untuk membentuk asam. Sehingga semakin memperparah terbentuknya plak di gigi.

Untuk memeriksa kesehatan gigi dan mulut, jangan lupa untuk memeriksakan secara rutin setiap enam bulan sekali ke dokter gigi.

Shares:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *