Beli Ponsel Flagship Atau Jangan? Baca Dulu Ini

Banyak orang yang membuat tingkatan ponsel sesuai dengan harganya. Sebab harga biasanya selalu selaras dengan spesifikasi dan layanan yang ditawarkan oleh ponsel tersebut. Meskipun tidak selalu selaras, tetapi tingkatan ponsel yang paling tinggi bakal dibanderol cukup mahal.

Ada beberapa tingkatan ponsel sesuai dengan harganya. Yang perlu diingat, beberapa tingkatan ponsel ini sebetulnya dinamis, terutama tingkat bawah. Yang pertama di kelas bawah, ada yang disebut entry-level. Di tingkat entry-level ini, ponsel hanya memiliki fitur dasar saja yang penting fungsi utamanya berfungsi. Harganya tentu saja terjangkau, biasanya berkisar di bawah satu juta.

Diatas tingkatan entry-level ada yang kerap disebut mid-range. Di kelas mid-range ini rentangnya cukup panjang. Inilah kenapa di tingkatan bawah, klasifikasinya sangat dinamis. Sebab jarang merek ponsel yang menyebut ponsel yang dirilisnya sebagai mid-range atau bahkan entry-level. Mid-range saat ini ditengarai dengan harganya yang berkisar antara Rp1,5-juta hingga Rp3-jutaan.

Pada beberapa ponsel mid-range juga ada yang disebut sebagai budget-phone. Ponsel jenis ini dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan ponsel lain dengan spesifikasi yang sama. Ponsel jenis ini yang sedang ramai di pasaran saat ini adalah Xiaomi Redmi 5A untuk rentang harga sejutaan, Asus Zenfone Max Pro M1 dan Redmi Note 5 untuk harga dua-setengah-jutaan.

Persaingan ponel mid-range dengan harga Rp2 jutaan memang sangat panas. Selain tiga ponsel yang pernah gaib diatas, merek lain pun mencoba peruntungan dengan menelurkan ponsel berharga sama dan spesifikasi yang juga menggiurkan. Namun banyak faktor yang membuat Honor, Advan, Infinix, dan lainnya tidak se-hype Asus dan Xiaomi untuk kasus tersebut.

Diatas ponsel mid-range ada ponsel high-end. Harga ponsel high-end ini memang cukup mendekati ponsel flagship. Rata-rata ponsel di tingkatan ini memiliki fitur-fitur yang setara flagship, namun tentu saja tidak semuanya. Ponsel di tingkatan ini cocok buat Anda yang ingin membeli ponsel flagship namun khawatir banyak fitur yang tidak dipergunakan. Akhirnya daripada membuang budget percuma, ya memang lebih baik membeli ponsel high-end.

Harga ponsel high-end biasanya berkisar di angka Rp4 jutaan hingga Rp7 jutaan. Samsung Galaxy A8 Star yang tercatat sebagai ponsel high-end bahkan dibanderol dengan harga Rp8 juta. Samsung gitu loh.

Tingkatan yang paling tinggi ada ponsel flagship. Dilihat dari etimologinya, flag yang berarti bendera dan ship yang berarti kapal. Flagship merupakan sebuah penanda kapal yang diistilahkan sebagai ponsel yang menandai merek. Misalnya kalau orang menyebut Huawei, maka produk yang bisa disebut adalah Huawei P20 Pro, Samsung pun begitu, ada Samsung Galaxy S9 Plus, Oppo dengan Find X, dan lain-lain. Dan tidak semua merek memiliki produk ponsel di tingkat flagship.

Jika, Anda punya budget sekitar Rp13 juta, yang merupakan rata-rata harga ponsel flagship, dan hendak membeli sebuah ponsel, di tingkatan manakah yang bakal Anda pilih? Apakah entry-level, mid-range, high-end, atau bahkan menghabiskan semuanya dengan membeli ponsel flagship?

Sebaiknya berkaca kepada kebutuhan Anda

Ya, utamakan kebutuhan alih-alih keinginan untuk tampil bergaya dengan menenteng ponsel flagship. Kalau memang kebutuhannya sudah berada di tingkatan flagship, misalnya untuk multitasking yang membutuhkan grafis berat, ya apa boleh buat. Akan tetapi kalau kebutuhannya masih pada tingkatan kamera bagus, grafis yang bisa memainkan game mobile berat, spesifikasi ponsel mid-range juga sudah bisa.

Budget bisa dialihkan untuk dukungan lain

Harga ponsel flagship biasanya dua hingga tiga kali dari harga ponsel mid-range. Untuk itulah alangkah lebih baik kalau memang tidak membutuhkan ponsel flagship, budget tersebut bisa dialihkan ke yang lain. Misalnya kalau Anda merupakan seorang bloger, ya lebih baik dialihkan untuk membeli laptop yang bagus. Misalnya membeli ponsel cukup empat jutaan saja, maka laptop yang bisa dibeli dengan harga sembilan juta sudah di tingkatan prosesor core i5.

Spesifikasi yang tidak terpaut cukup jauh

Buat yang selalu mengacu kepada skor Antutu, jarak antara ponsel mid-range, high-end, dengan flagship memang sangat terpaut jauh. Angkanya bisa terpaut puluhan hingga seratus ribu. Akan tetapi untuk urusan performa ketika dipakai, biasanya tidak begitu terasa. Ya, biasanya.

Urusan kamera pun begitu. Kamera ponsel flagship denga kamera pada ponsel mid-range apalagi high-end biasanya tak terlalu signifikan perbedaannya ketika cukup cahaya. Hanya saja, perbedaan itu mulai tampak ketika memotret dalam kondisi temaram alias low-light.

Flagship is always flagship

Dari semua alasan diatas, membeli ponsel flagship tentu memiliki banyak keuntungan. Pertama performa yang terjamin bisa melahap semua spesifikasi piranti lunak di PlayStore. Kemudian kamera yang bisa memotret dalam situasi apapun. Desain yang ciamik dan body yang biasanya sudah memiliki beragam sertifikat anti-air, anti-debu, maupun anti-goncangan.

Lantas kalau punya budget Rp13 juta mau dibelikan ponsel di tingkatan mana? Jawabannya kembali pada diri masing-masing. Refleksikan dengan jujur kebutuhan Anda. Dan terakhir, ya uang itu uang Anda. Anda yang berhak untuk menentukan mau dihabiskan untuk apa. Sebab tentu saja Anda yang bertanggungjawab atas pilihan tersebut.

bangdoel

Bang Doel adalah seorang blogger yang menulis tentang berbagai topik di dunia digital, media sosial, gadget, teknologi, politik, sosial, dan humaniora. Doel.web.id menjadi sarana untuk menyalurkan hobi menulis dan melakukan analisis.

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Snapdragon 855 dan Soal Chipset Yang Perlu Anda Ketahui

Kenali Tiga Sebab Mengapa Ponsel Android Jadi Lambat

7 Cara Mempercepat Performa Smartphone yang Sudah Jadul

Samsung Galaxy A10s, Hape Sejutaan dengan Layar AMOLED