Beranda Facebook kerap mengandung informasi yang bombastis dan memancing orang untuk melakukan klik. Bagi banyak publisher, hal seperti ini merupakan strategi agar situs yang dibagikannya di Facebook menjangkau banyak orang.

Strategi yang disebut clickbait ini cukup berhasil pada awalnya. Namun dua tahun belakangan ini, orang-orang rupanya cukup jenuh juga. Sebab metode clickbait ini kerap menipu sehingga membuat calon pembaca serasa tak ingin ditipu kedua kalinya.

Namun sepertinya ada yang tidak lekang dimakan bosan. Yakni clickbait yang mengandung klaim kesehatan yang cukup bombastis. Link dengan judul yang mengandung unsur semacam itu selalu masif mendulang penasaran orang, baik untuk sekedar membagikannya kembali meski tanpa membuka isinya, atau yang membuka isinya kemudian membagikannya juga.

Contohnya cukup banyak. Misalnya ‘SATU SUAP IKAN INI MENGANDUNG 3000 SEL KANKER’. Ada lagi misalnya tentang pengobatan yang menggunakan air tertentu yang bisa menyembuhkan penyakit secara cepat. Padahal cuma air yang fungsinya memang menjaga kesehatan secara normal. Tapi itu semua dikemas secara bombastis.

Ya, itu semacam clickbait yang memanfaatkan judul misleading sehingga kerap disebut sebagai hoax. Tapi bukan hoax juga, sebab beberapa artikelnya mengambil fakta tertentu yang kapasitasnya kecil, akan tetapi dijadikan judul artikel dengan gaya bahasa dilebih-lebihkan.

Beberapa diantara konten tersebut dipergunakan untuk menjual sesuatu, baik berupa jasa pengobatan maupun suplemen kesehatan.

Nah, buat anda yang masih melakukan cara-cara tersebut di fanpage maupun akun anda, Facebook punya kabar buruk. Pembaruan algoritma Facebook pada awal Juli ini membuat konten-konten semacam itu direduksi kemunculannya.

Ada dua jenis konten yang disasar oleh Facebook berkaitan dengan klaim kesehatan yang bombastis ini. Prosesnya pun bakal memakan dua tahapan sesuai dengan jumlah konten ini. Keduanya berhubungan sangat erat.

Jenis konten yang pertama terkait dengan klaim kesehatan yang berlebihan dan sensasional. Konten inilah yang pertama kali disasar pada pembaruan algoritma yang pertama. Dan pembaruan selanjutnya akan menyasar konten yang kedua, dimana konten ini berkaitan dengan postingan yang menjual produk berhubungan dengan klaim kesehatan di konten yang pertama.

Mekanisme Facebook dalam menyikapi kedua konten tersebut mirip dengan cara media sosial dengan miliaran pengguna ini menyikapi konten clickbait. Facebook bakal menyasar frase demi frase yang biasa dipergunakan oleh postingan semacam itu.

Kalau terjaring oleh \’razia\’ Facebook maka konten itu akan mendapatkan pengurangan jangkauan secara signifikan. Lebih jauh lagi tentu saja fanpage yang membagikannya akan terkena pengurangan jangkauan. Bisa jadi pula domain yang menjadi sumber artikelnya akan ikut dimasukkan kedalam daftar spam oleh Facebook.

Kalau sudah terlanjur membagikan hal semacam itu bagaimana? Kata Facebook, cukup dengan behenti saja, maka semua akan kembali seperti semula.

Sumber: Newsroom Facebook

Shares:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *