Blog Bang Doel – Google telah merilis Continuous Scrolling, sebuah desain baru dalam tampilan Google Search mobile yang mengetengahkan scrolling hasil pencarian tanpa batas. Penggunanya tak perlu lagi menekan tombol Lihat lainnya atau See more.
Sebagai pengguna Google Search, fitur Continuous Scrolling ini sebetulnya cukup membantu. Sebab ketika kita merasa tak puas dengan hasil pencarian di halaman pertama, halaman Google Search ini secara otomatis akan membuka halaman selanjutnya.
Jadi batas antar halaman satu, dua, dan seterusnya dalam Google Search sangat tipis. Hanya tinggal mengusap layar ketika mencari kata kunci di Google Search, kemudian halaman pencarian akan menunjukkan seluruh hasilnya tanpa batas.
Meski kita tak mengetahui apakah dengan begitu bakalan boros kuota atau tidak, tapi fitur ini tampaknya memang berorientasi pada pengguna.
Dalam keterangannya, Google menjelaskan perilaku pengguna memang demikian. Meskipun mereka sudah mendapat informasi kunci di halaman pertama, tetap saja mereka membutuhkan informasi tambahan.
Itulah sebabnya beberapa pengguna yang membutuhkan informasi yang cukup penting, bakal mencari informasi hingga ke halaman tiga, empat, dan seterusnya. Makanya dibuatlah Continuous Scrolling. Begitulah kata Google.
Imbasnya ke Website
Desain baru dari Google Search mobile ini, sekali lagi, memang berorientasi pada pengguna. Meskipun masih di Amerika Serikat sana, bukan tak mungkin bakal diterapkan juga ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jadi dampaknya bakal terasa bagi para pemilik website.
Dampak positifnya adalah kata kunci yang kamu target, yang saat ini halaman pertamanya dikuasai oleh media-media besar, bisa jadi membuka kesempatan.
Website kamu yang berada di halaman kedua, ketiga, dan seterusnya memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan impresi dan klik.
Karena para pengguna Google Search mobile memang ada yang malas untuk sekadar mengklik tombol Lihat lainnya di bagian paling bawah itu. Bahkan mungkin mereka terdistraksi untuk mengklik kata kunci lain yang disarankan diatas tombol tersebut.
Dengan adanya fitur Continuous Scrolling, maka pengguna tersebut bisa jadi tidak sadar ia telah melewati halaman pertama yang paling direkomendasikan Google Search. Dan itulah kesempatannya.
Disisi yang lain, fitur ini bisa jadi memiliki dampak buruk buat mereka yang selama ini impresi dan klik artikelnya bagus karena ada di halaman pertama. Sebab ya nasibnya tinggal dibalik saja dengan dampak positif diatas.
Tapi apakah mungkin seperti itu? Entahlah, ini masih asumsi saja. Tapi buat para pemilik website, mari posisikan sebagai pengguna saja, dan bayangkan jika menggunakan Google Search dengan fitur Continuous Scrolling ini.
Solusi
Loh kok, Google jadi membingungkan begini ya? Enggak juga sih sebenarnya. Fitur ini tentu saja tetap memberlakukan halaman pertama sebagai prioritas di Google Search.
Sekarang solusi bagi yang mungkin akan terdampak hanyalah meningkatkan impresi saja.
Saya sendiri, selain belajar SEO, juga belajar meningkatkan impresi artikel. Salah satunya dengan menerapkan schema markup. Buat yang belum tahu, silakan buka artikelnya.
Selain itu, tetap mengikuti saran Google dengan membuat judul yang menarik tapi tidak clickbait, meta description juga yang jelas, serta gambar-gambar yang bagus, harus tetap dilakukan.
Begitulah solusi yang perlu dipersiapkan, menurut saya. Jika ada yang mau menambahkan, silakan tulis saja di kolom komentar.
Continuous Scrolling dalam Google Search Mobile, Apa Pengaruhnya?