Asus merilis laptop barunya pada Juni kemarin. Laptop ini diberi nama Asus VivoBook Ultra A412DA. Seperti apa laptop ini bisa mendukung keseharian saya? Yuk, simak artikel dibawah ini.
“Entrinya dimohon berhenti ya, sudah waktunya approval terakhir,” demikian bunyi pesan di grup WhatsApp semalam yang baru saya baca pagi ini.
Sesuai instruksi Kementerian Sosial, tanggal 5 Agustus kemarin merupakan tenggat waktu terakhir setelah satu bulan lalu kegiatan pemutakhiran ini dimulai.
Pemutakhiran merupakan kegiatan bagi Pendamping PKH seperti saya untuk melakukan pembaruan data bagi para penerima manfaat. Apapun perubahan datanya, baik kehamilan, kelahiran, kematian, hingga perubahan data di sekolah semuanya harus dimutakhirkan.
Bulan Juli sudah masuk tahun ajaran baru, sehingga para anak penerima manfaat mengalami perubahan data di sekolah mereka. Perubahan tersebut terkait dengan kenaikan kelas, kenaikan jenjang, maupun pindah sekolah.
“Ibu-ibu, nanti sampai di rumah minta tolong ke anak ibu ya. Tulis nama ibu dan nama anak ibu beserta sekolah dan kelas barunya di kertas selembar. Minggu depan dikumpulkan di ketua kelompok,\” demikian permohonan saya kepada mereka saat sosialisasi pemutakhiran di pertemuan kelompok pada akhir Juni lalu.
Kenaikan kelas di SD mungkin tidak perlu pengumpulan data. Akan tetapi kenaikan kelas dan jenjang di tingkat SMP dan SMA, mesti detail. Misalnya yang tadinya kelas 7A, maka ia bisa berganti kelas bukan saja ke kelas 8A, tetapi bisa 8C, 8D, dan seterusnya.
Kalau naik jenjang sekolah ataupun pindah ke sekolah lain, maka harus ada surat keterangan dari sekolah baru. Data ini yang saya kumpulkan juga.
Sementara di grup WhatsApp PKH kabupaten sudah ramai ditemukan persoalan-persoalan entri data. Entri yang langsung dilakukan oleh pendamping melalui aplikasi berbasis situs e-PKH dan terintegrasi dengan server kementerian ini menjadi bahan pembicaraan.
Aplikasinya memang mengalami perbaikan-perbaikan dari bugs dan menu yang sudah sesuai kebutuhan. Namun persoalan utamanya sama dengan entri pada bulan Maret lalu, yakni kendala server yang masih belum bisa menampung puluhan ribu pengguna sekaligus.
Saya pun berupaya mencari waktu dimana penggunaan bandwith server itu sedang sedikit. Setelah melakukan pemetaan data, yang mana mesti dientri terlebih dahulu, yang mana yang mesti dicari surat keterangannya, kelasnya, hingga dokumen kependudukannya, saya pun mulai melakukan entri.
Waktu dimana server bisa sedikit berkompromi ternyata saat jam makan siang, dari pukul 11.30 hingga pukul 13.30. Mungkin pada jam-jam tersebut, pendamping juga disibukkan kegiatan di lapangan dan baru melakukan entri data pada malam harinya.
Untuk itulah saya mesti melakukan entri pada jam-jam tersebut. Paling tidak harus mendapatkan 15 data perhari, sehingga dalam jangka waktu satu bulan, dari 450 data penerima manfaat yang menjadi tanggung jawab saya, sudah selesai dimutakhirkan.
Saat kegiatan pemutakhiran itu, laptop Asus pun selalu saya bawa di tas. Sehingga saat rehat sejenak di warung pinggir jalan, di kantin kecamatan, maupun di rumah penerima manfaat, saya bisa segera membuka laptop, menyalakan tethering di smartphone, dan mulai membuka browser untuk menjalankan e-PKH.
Dalam beberapa hari, tidak ada yang bermasalah dengan laptop ini. Segala sesuatunya, mulai dari performa, bodi, layar, hingga kenyamanan, ya standar saja. Namun kalau saja harus memilih, saya tertarik dengan laptop Asus yang baru saja diluncurkan saat itu, yakni ASUS VivoBook Ultra A412DA.
Julukan \’The World’s Smallest 14 inch Colorful Notebook\’ laptop paling ringkas di kelasnya yang tersemat pada ASUS VivoBook Ultra A412DA membuat saya membayangkan betapa jauh lebih nyamannya kalau saya berkeliling mengumpulkan data dan mengentrinya langsung dengan laptop ini.
Paling tidak ada tiga hal mendasar dari alasan mengapa saya tertarik dengan laptop ini. Pertama, saya tertarik dengan desainnya, baik yang berkait dengan dimensi, model, maupun keergonomisannya. Kedua, perihal performa perangkat, baik yang ditampilkan lewat layar maupun yang terasa ketika melakukan multitasking. Dan ketiga, fitur keamanan yang tersemat secara default di laptop ini.
Desain ASUS VivoBook Ultra A412DA
Dimensi terpanjang laptop ini hanya 32 cm, sepanjang penggaris yang sering dibawa sewaktu SD. Beratnya pun ringan saja, hanya 1,5 kg. Ukuran panjang dan berat ini membuat julukan laptop sebagai \’the worlds smallest 14 inchi\’ bukan isapan jempol.
Satu hal yang membuatnya menarik adalah keberadaan desain ErgoLift yang bisa memungkinkan posisi keyboard sedikit terangkat hingga 2°. Mengingatkan saya akan keyboard PC yang nyaman di rumah. Selain memberikan kenyamanan dalam mengetik, posisi semacam ini bisa memungkinkan ada ruang di bawah laptop. Udara di ruang bawah ini sepengetahuan saya bisa membantu proses pendinginan.
Desain menarik dari Asus VivoBook Ultra A412DA. |
Kenyamanan selanjutnya terletak pada keyboard laptop ini yang berjenis illuminated chiclet keyboard. Ya, keyboard yang punya lampu pada masing-masing tombolnya. Keyboard ini memungkinkan saya menjadi lebih nyaman dalam mengerjakan entrian di rumah-rumah penerima manfaat secara langsung, sebab banyak dari mereka memiliki penerangan seadanya.
ASUS VivoBook Ultra A412DA juga memiliki desain layar yang nyaris tanpa bezel yang disebut NanoEdge Display. Layar dengan lebar 14 inci dengan rasio 16:9 tersebut memiliki panel LED-backlit Full HD yang memiliki fitur anti-glare. Ya, fitur yang membuat pekerja lapangan tetap nyaman meskipun layar laptop diterpa sinar matahari.
Buat yang bosan dengan warna laptop yang hitam maupun abu-abu, Asus VivoBook Ultra A412DA tersedia juga dalam warna-warni yang menarik. Ada empat pilihan warna, yakni Transparent Silver, Slate Grey, Coral Crush, dan Peacock Blue.
Performa ASUS VivoBook Ultra A412DA
Laptop ini sudah memakai prosesor terbaru AMD Ryzen 3000 series, baik AMD® Ryzen™ 3 3200U ataupun AMD® Ryzen™ 5 3500U. Prosesor ini tergolong kedalam AMD Ryzen™ Mobile 2nd Gen sehingga memiliki performa 48% lebih kencang dan efisien dibanding generasi sebelumnya, karena ada fitur power-saving pintar AMD SenseMI dan diproduksi menggunakan fabrikasi 12nm FinFET.
Dalam spesifikasinya prosesor ini bisa dipakai untuk gaming. Sayangnya saya bukan gamer. Saya cuma berharap laptop ini gegas dalam menjalankan e-PKH, segegas memainkan League Legends, Overwatch, Counter Strike: Global Offensive, maupun Hearthstone.
Performa menawan dari Asus VivoBook Ultra A412DA. |
Yang saya suka lagi dari ASUS VivoBook Ultra A412DA adalah dukungan Windows 10 orisinal. Sejak dulu saya memang berkomitmen untuk tidak memakai produk bajakan. Meski banyak kebutuhan ngeblog dan pekerjaan yang membutuhkan banyak software asli dengan kebutuhan tertentu yang berharga mahal, saya bisa mengatasinya dengan tips yang sudah saya tuliskan di artikel ini. Silakan dibaca ya, dan yuk berhenti memakai bajakan sebisa mungkin.
Fitur Keamanan ASUS VivoBook Ultra A412DA
Aplikasi e-PKH berisi data penerima manfaat, mulai dari nomor NIK, nomor KTP, nama ibu kandung, dan nomor rekening bank. Semuanya merupakan data pribadi yang harus dilindungi.
Oleh karena itu keberadaan sensor fingerprint yang tersemat di sudut touchpad, selain bisa login dalam sekali klik yang langsung menampilkan Windows Hello, juga sebagai fitur kemanan laptop.
Pasalnya bukan hanya aplikasi e-PKH saja yang penting, akan tetapi data-data lainnya yang berbentuk file .xls, .doc, maupun .pdf merupakan data-data pribadi penerima manfaat yang mesti saya jaga.
Berikut tabel spesifikasi dari Asus VivoBook Ultra A412DA
Spesifikasi | Keterangan |
---|---|
Prosesor | AMD® Ryzen™ 5 3500U Processor, AMD® Ryzen™ 3 3200U Processor, |
Sistem Operasi | Windows 10 Home orisinal |
RAM | 4 GB DDR4 2400 MHz, bisa ekspansi hingga 12 GB |
Memori | HDD 1 TB |
Layar | 14 inci (16:9) LED-backlit FHD (1920×1080) 60 Hz Anti-glare |
Keyboard | Illuminated chiclet keyboard |
Baterai | 2 -Cell 37 Wh Battery |
Dimensi | 32,2 x 21,2 x 1,9 cm |
Berat | 1,5 kg dengan baterai |
Hari ini entrian memang telah selesai. Akan tetapi harapan untuk menggunakan ASUS VivoBook Ultra A412DA masih tetap ada. Sebab kegiatan pemutakhiran terus berjalan dan rebutan masuk server pun akan selalu menjadi kebiasaan.
Untuk itu kebutuhan terhadap laptop yang ergonomis, desainnya menarik, performanya menawan, dan punya fitur pengaman canggih seperti ASUS VivoBook Ultra A412DA merupakan hal yang wajib. Agar kegiatan pemutakhiran bisa selesai lebih cepat, dan penerima manfaat bisa menerima bantuan sesuai haknya.
Asus VivoBook Ultra A412DA, Laptop Gegas-Ringkas Penyempurna Tugas