Pertama kali dikenalkan pada Agustus 2017 silam, Nokia 8 agak diragukan untuk turun di pasar Indonesia. Pasalnya penerimaan smartphone Nokia yang sudah masuk sebelumnya agak kurang bagus di tanah air. Namun keraguan itu pada akhirnya ditepis oleh Country Manager Indonesia HMD Global, Mark Trundle, yang secara resmi menurunkan flagship tersebut dan membuat peta persaingan semakin menarik.

Nokia memang brand legendaris dengan produk legendnya Nokia 3310 dan seri-seri selanjutnya, tapi nama besar itu tak bisa berbuat banyak kala sistem operasi ponsel bergeser dari Symbian ke Android. Nokia 3, 5, dan 6 telah hadir lebih dulu di Indonesia. Seperti diceritakan banyak pihak, pangsa pasar Indonesia yang dijamah oleh ketiga smartphone itu belum membanggakan. Kehadiran Nokia 8 kemudian sedikit memupuk semangat armada Nokia karena ia turun dengan mengusung spesifikasi yang bagus namun dengan harga yang semestinya disukai banyak orang.

Spesifikasi Nokia 8

Spesifikasi Nokia 8

Salah satu yang saya suka dari Nokia adalah body smartphone-nya selalu memiliki desain yang tidak pasaran. Nokia 8 termasuk di dalamnya. Ia mengusung body metal aluminium yang manis dengan aksen yang hampir polos di bagian belakang, sebab hanya dihuni oleh sebuah bulatan memanjang ke bawah yang dipasangi kamera ganda dengan masing-masing 13 MP, sensor phase detection dan laser autofocus, serta LED dual-tone flash. Di bawah bulatan tersebut tertulis logo Nokia. Manis sekali.

Oh iya, sudah sejak lama Nokia menjalin kerjasama dengan pabrikan optik ternama dari Jerman, yakni Carl Zeiss. Sehingga untuk kamera ganda yang terpasang di belakang itu pun masih tetap dipercayakan kepada Carl Zeiss.

Sementara di bagian depan terpampang layar sebesar 5,3 inci dengan resolusi 2K yang dilapisi pelindung Gorilla Glass 5. Sayangnya Nokia 8 belum mengusung rasio layar yang kekinian yakni 18:9. Dahi dan dagu smartphone ini pun menurut saya terlalu lebar, meski bezel di kiri dan kanannya sudah cukup tipis. Tapi lebar bezel, dahi, dan dagu tentu saja soal selera.

Masuk ke bagian dalam, Nokia 8 diotaki chipset Snapdragon 835 dengan CPU octa core 2,5GHz dan GPU Adreno 540, ditambah dengan RAM 4GB dan penyimpanan internal sebesar 64GB. Chipset Snapdragon 835 memang bukan produk premium terbaru dari Qualcomm, tapi setidaknya chipset tersebut banyak dipakai oleh perangkat flagship yang lainnya, seperti Samsung Galaxy S8 dan S8 Plus, Google Pixel 2 dan Pixel 2 XL, Xiaomi Mi6, OnePlus 5, dan lainnya.

Baterai Nokia 8 tak terlalu besar, tapi untuk smartphone yang menggunakan Snapdragon 835, baterai berdaya 3090 mAh terbilang cukup. Fitur lain yang ada pada smartphone ini adalah ada sertifikasi IP54 yang artinya Nokia 8 tahan terhadap cipratan air. Iya, cuma cipratan doang, jadi jangan dibawa berenang ya.

Sistem operasinya sendiri dipasangi Android 7.1 Nougat tanpa ada kostumisasi apapun, artinya Android murni (stock Android). Tak lama setelah dinyalakan pertama kali, Nokia 8 pun bisa diinstal Android 8.0 Oreo.

Baca juga Inilah Bedanya Nokia 3310 Yang Lama Dengan Yang Baru

Harga Nokia 8

Nokia 8 hadir secara resmi di Indonesia dengan banderol harga Rp6.499.000. Nokia pun menggandeng Lazada Indonesia untuk memasarkan Nokia 8 secara daring, dan ada tawaran menarik bagi 200 pembeli pertama sejak smartphone ini diluncurkan pada Selasa (13/2) kemarin.

Untuk 200 pembeli pertama, ada diskon senilai Rp500.000 sehingga pembeli bisa meminang Nokia 8 hanya dengan Rp5.999.000 saja. Tapi entah ini kabar baik atau buruk, Nokia 8 masih tersedia dengan harga Rp5.999.000 di Lazada. Artinya apa? Selama lima hari ini, penjualannya belum tembus 200 unit!

Dengan Snapdragon 835, layar 2K, penyimpanan yang cukup lega, dan body metal yang aduhai, rasanya dengan harga Rp6.499.000, Nokia 8 menjadi flagship paling murah saat ini di Indonesia. Worth it lah. Jangan dibandingkan dengan Infinix Zero 5 ya, kelasnya berbeda.

So, buat yang mau beli, yuk mumpung kuota 200 orang itu belum terpenuhi di Lazada.

Shares:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *