Belajar Teori Etika Bisnis Islam

doel.web.id – Etika adalah hal yang menyangkut saling menghormati satu sama lain dan memiliki tata krama, sopan santun, dan lainnya, lalu apa itu teori etika bisnis Islam? simak penjelasannya dibawah ini.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, etika merupakan sikap yang wajib digunakan pada setiap sendi kegiatan yang dilakukan dimana etika akan membuat posisi anda akan lebih tinggi dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari yang tentu berbeda dengan seseorang yang kurang etika sehingga terkesan kurang menghormati orang lain.

Dalam ajaran agama Islam, etika adalah hal yang wajib selalu dipunyai setiap muslim karena Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai norma dan juga sopan santun serta rasa menghargai makhluk satu sama lain, dimana apabila terdapat manusia yang merasa tersakiti karena etika anda yang jelek dan disengaja, maka jelas dosa adalah ganjarannya.

Etika sendiri tidak hanya diatur dalam aktivitas sehari-hari tetap terdapat juga etika bisnis Islam karena Islam merupakan pedoman hidup bagi para manusia yang menganutnya sehingga setiap aspek sudah diatur menurut hukum Islam yang berlaku. Lalu bagaiamana yang dimaksud etika bisnis Islam?

Baca juga Pengertian Wirausaha Bisnis, Begini Penjelasannya

Menurut yang dikutip dari buku etika bisnis Islam dalam karangan Muhammad Djakfar etika bisnis Islam adalah etika bisnis Islam adalah norma-norma etika yang berbasiskan Al-Quran dan Hadist yang harus dijadikan acuan oleh siapapun dalam aktivitas bisnisnya. Etika Bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis dengan sesuai nilai-nilai Islam, sehingga dalam melaksanakan bisnisnya tidak perlu ada kekhawatiran, sebab sudah diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar nilai etik,moral,susila dan akhlak.

Teori Etika Bisnis Islam

Prinsip Etika Bisnis Islam

Seperti yang kami sebutkan diatas, etika bisnis Islam menjadikan Alquran sebagai pedoman nilai-nilai bisnis yang dilakukan. Adapun prinsip etika bisnis Islam yang bersumber dari Alquran adalah sebagai berikut.

Kesatuan (Tauhid/Unity)

Prinsip etika bisnis islam yang pertama adalah kesatuan atau direfleksikan di dalam konsep tauhid yang memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim, baik dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial menjadi keseluruhan yang homogen serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.

Adapun prinsip kesatuan di dalam etika bisnis Islam ini memiliki dasar pandangan yakni bisnis yang terpadu, vertikal maupun horisontal, yang membentuk suatu persamaan yang penting di dalam Islam.

Keseimbangan

Prinsip selanjutnya etika bisnis islam mengacu pada ajaran Islam yang menganjurkan berbuat adil di dalam kegiatan berbisnis dan melarang kegiatan curang atau berlaku dzalim. Ajaran Islam dengan tegas menyatakana akan jadi kecelakaan besar bagi orang yang berbuat curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi, tetapi menakar orang selalu dikurangi.

Kecurangan dalam dunia berbisnis sangat menodai etika bisnis Islam karena keadilan adalah kunci keberhasilan bisnis. Al-Qur’an memerintahkan kepada umat muslim untuk menimbang dan menakar dengan cara yang benar dan tidak melakukan kecurangan.

Kehendak Bebas (Free Will)

Kebebasan di dalam prinsip etika bisnis Islam merupakan bagian terpenting yang seharusnya dilakukan tanpa merugikan kepentingan kolektif. Kehendak bebas ini adalah suatu kecenderungan manusia untuk terus-menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tidak terbatas dan dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu terhadap masyarakat melalui infak, zakat, dan sedekah.

Kebenaran (Truth, Goodness, Honesty)

Kebenaran di dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran tetapi juga mengandung unsur kebajikan dan kejujuran. Dalam hal ini, kebenaran dimaksudkan sebagai niat, sikap, dan perilaku benar yang meliputi proses mencari atau memeroleh komoditas dan upaya untuk menetapkan keuntungan.

Akan tetapi dalam upaya menetapkan keuntungan tersebut, etika bisnis Islam mengatur dan sangat menjaga kegiatan yang preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian dari salah satu pihak yang melakukan transaksi.

Tanggung Jawab (Responsibility)

Prinsip selanjutnya yaitu tanggung jawab dimana manusia dalam melakukan kehendak bebas tetapi memiliki rasa pertanggungjawaban dan akuntabilitas untuk memenuhi keadilan dan kesatuan. Di dalam berlaku, terutama di dalam etika bisnis, manusia harus mampu bertanggung jawab saat memiliki kehendak bebas.

Tujuan Etika Bisnis Islam

Teori Etika Bisnis Islam

Tentunya etika bisnis Islam dilakukan bukan tanpa tujuan. Berikut tujuan etika bisnis Islam yang bisa anda simak sebagai berikut.

Membangun kode etik bisnis yang islami

Kode etik ini nantinya akan bisa untuk mengatur, mengembangkan, dan mencanangkan metode berbisnis dalam kerangka ajaran agama. Kode etik ini juga menjadi simbol untuk melindungi pelaku bisnis dari risiko.

Menjadi dasar hukum

Kode ini dapat menjadi dasar hukum dalam menetapkan tanggung jawab para pelaku bisnis terutama bagi diri mereka sendiri, antara komunitas bisnis, masyarakat, dan di atas segalanya adalah pertanggungjawabannya oleh Allah SWT.

Menyelesaikan perselisihan

Kode etik ini memiliki persepsi sebagai dokumen hukum yang dapat menyelesaikan konflik atau kerugian yang muncul, daripada harus diserahkan kepada pihak peradilan.

Meningkatkan Ukhuwah Islamiah

Dan terakhir tujuan etika bisnis islam adalah mampu membangun persaudaraan atau ukhuwah dan kerja sama antara mereka semua yang terlibat untuk menghindari dan penyelesaian banyak persoalan yang terjadi antara sesama pelaku bisnis dan masyarakat tempat mereka bekerja.

Perilaku Bisnis yang Dilarang

Dalam etika bisnis Islam, terdapat beberapa perilaku yang dilarang untuk dilakukan yang bisa anda simak sebagai berikut.

  1. Mendatangkan Riba
  2. Melakukan Penipuan
  3. Mengambil Secara Bathil atau mengambil hak orang lain.
  4. Curang
  5. Ihtikar atau Penimbunan
  6. Berkhianat

Demikian informasi mengenai teori etika bisnis Islam yang semoga bisa berguna dan bermanfaat untuk menambah literasi bisnis anda.