Jangan Salah Paham, Inilah Bedanya Viral dan Trending

“Eh, video kamu yang lagi jumpalitan-sosorodotan itu viral loh,” kata Udin pada temannya, Badu.

Badu ini merupakan anak yang cukup bandel. Ulahnya bermain prosotan tempo hari di taman sekolah mengundang gemas. Sebab tak cuma naik dan turun, ia selingi aksinya dengan salto juga.

Ulahnya itu direkam oleh Udin dan diunggah di Facebook. Dalam beberapa saat videonya mendapat banyak reaksi dan banyak dibagikan oleh pengguna media sosial tersebut.

viral

Media massa seperti TrabunNews, Lipatan7, dan Vivi juga mengunggahnya kedalam situs mereka. Unggahan judul seperti dibawah ini lalu menjamur di Google.

Viral! Seorang Anak Bisa Salto Sambil Prosotan
Siswa SD Ini Viral Setelah Video Prosotannya Tersebar
Badu Viral Karena Video Prosotan

Sebetulnya viral itu apa sih?

Viral berasal dari kata “virus”. Virus merupakan organisme mikrobiologis yang hidup dan bertumbuh pada organisme hidup lain sebagai inangnya. Ia bisa menyebar dan menjadi wabah apabila jumlah yang terinfeksi sangat masif. Viral juga begitu.

Sebuah konten, baik berupa video, gambar, dan tulisan bisa disebut viral. Syaratnya video tersebut mesti mendapat reaksi, komentar, dan share yang cukup banyak. Jumlahnya tidak tentu, namun biasanya ribuan.

Sebutan viral juga disebabkan karena ‘infeksi’ yang menular dari konten tersebut. Seseorang terpengaruh secara psikologis, baik senang, sedih, marah, kecewa, bangga, dan lainnya karena konten tersebut. Itu yang dimaksud dengan ‘infeksi’. Sama dengan virus.

Menurut Lifewire, ketika beberapa orang tersentuh dengan konten tersebut, ia dengan sukarela memberikan reaksinya, merelakan beranda media sosialnya untuk dihuni konten tersebut, dan berkontribusi dalam menaikkan konten tadi sehingga populer.

Nah, apa bedanya konten yang viral dengan konten yang trending atau populer?

Sebetulnya sama saja. Konten yang viral ya konten yang populer. Tapi kalau mau lebih spesifik, keduanya sedikit berbeda.

Konten yang viral biasanya hadir pada berbagai platform. Ia bisa muncul di Facebook, Twitter, YouTube, Instagram, dan lain-lain. Sementara konten yang trending selalu terbatas waktu dan platform.

Di YouTube ada menu trending yang bisa diakses dengan mudah. Disitu terlihat video apa yang sedang banyak ditonton. Besok-besok, video itu bisa tergantikan oleh video lain.

Di Twitter juga sama. Aplikasi microblogging ini juga punya menu trending topic yang menunjukkan sebuah tema dan atau hashtag yang paling banyak dikicaukan pada kurun waktu tertentu.

Facebook dulu juga punya, tetapi perubahan algoritma pada tahun 2016 silam menghapus fitur tersebut.

Satu ciri lain dari konten yang viral adalah konten tersebut biasanya diduplikasi oleh orang lain. Misalnya pada konten keke challenge, dimana tiba-tiba banyak orang mengunggah video sedang joget-joget dengan pintu mobil terbuka.

Saat ini kita bisa menyebut kalau keke challenge itu memang viral. Orang-orang mungkin masih mengunggah videonya, tetapi ia tak lagi trending. Begitu kira-kira.

Demikian perbedaan antara viral dan trending. Kalau mau menambahkan jangan sungkan-sungkan berkomentar ya.

bangdoel

Bang Doel adalah seorang blogger yang menulis tentang berbagai topik di dunia digital, media sosial, gadget, teknologi, politik, sosial, dan humaniora. Doel.web.id menjadi sarana untuk menyalurkan hobi menulis dan melakukan analisis.

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 Tips Membangun Fanpage untuk Online Shop di Facebook

Cara Membuat Iklan di Facebook

Memulai Jualan di Internet: Medsos, Website, atau Marketplace?

Jika Google dan Facebook Mencuri Data Pengguna, Buat Apa?