Layar dengan aspek rasio 18:9 keatas menjadi tren pada smartphone sejak tahun kemarin. Perbandingan panjang dan lebar layar ini kemudian diikuti pula oleh bilangan persentase rasio screen-to-body, dimana semakin tinggi persennya, semakin tipis bezelnya. Artinya meski sebuah smartphone memiliki layar yang lebar, akan tetapi body yang dimilikinya tidak ikut-ikutan melar.

Sayangnya, desain untuk menampilkan layar yang full-body tidak sepenuhnya bisa diterapkan. Pasalnya ada earpiece, proximity sensor, dan terutama kamera depan yang tidak memungkinkan untuk diinstal di layar seperti tombol home, back, dan recent apps. Untuk mengatasinya, produsen smartphone membuat poni, takik, atau kalau mau keminggris silakan menyebutnya notch sebagai tempat untuk bagian smartphone yang biasa berada di atas.

Dengan poni, smartphone tidak kehilangan desain konvensionalnya, sekaligus memiliki bezel tipis di keempat sisinya. Ini semacam win-win solution buat siapapun yang menginginkan desain ponsel dengan layar yang lebar namun body tetap pas dalam genggaman. Sampai kemudian, Vivo dan Oppo membuat desain baru yang bisa dilihat pada smartphone yang baru dirilis mereka.

Vivo dan Oppo membuat smartphone baru dengan bezel tipis, namun tanpa poni secuilpun. Pabrikan asal Cina yang masih bersaudara ini memanfaatkan desain motorik di dalam smartphone untuk membuat pop-up yang berisi kamera. Vivo membuat Vivo Nex, sementara Oppo membuat Oppo Find X. Mari kita simak detail keduanya.

Smartphone Bezel Tipis

Smartphone Bezel Tipis

Vivo Nex

Vivo mengadopsi model periskop dalam kapal selam sebagai pengganti poni dalam desainnya. Sehingga kalau smartphone akan digunakan untuk memotret, dari bagian atas bakal muncul sebuah kotak kecil yang berisi kamera. Rasio screen-to-body Vivo Nex ini berkisar di angka 91,24%. Vivo Nex memiliki dua varian, yakni Vivo Nex A dan Vivo Nex S. Keduanya dibedakan oleh chipset.

Vivo Nex S menggunakan chipset Snapdragon 845, octa-core 2,7 GHz, GPU Adreno 630, dengan RAM 8 GB dan memori yang juga punya dua versi, yakni 128 GB dan 256 GB. Sementara Vivo Nex A menggunakan chipset Snapdragon 710, octa-core 2,2 GHz, GPU Adreno 616, dengan RAM 6 GB dan memori 128 GB. Sistem operasi keduanya sudah memakai Android Oreo 8.1 dengan kustomisasi Funtouch OS 4. Harganya sekitar Rp11,4 juta.

Spesifikasi lengkapnya bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Spesifikasi Detail
Prosesor 2.7GHz octa-core
Qualcomm Snapdragon 845 / Snapdragon 710
Grafis Adreno 630
Layar 6.59\” (2316×1080) Super AMOLED
Memori 8GB RAM
Penyimpanan 128 GB / 256 GB
Kamera Belakang: 12 MP + 12 MP
Depan: 5 MP
Baterai 4.000mAh
Dimensi 162 x 77 x 8mm
Berat 199g

Oppo Find X

Oppo Find X (dibaca \’eks\’ bukan \’ten\’) merupakan varian flagship dari Oppo yang mengadopsi pop-up secara lebih ekstrim dibanding Vivo. Oppo memakai model slider otomatis untuk mengangkat bagian atas guna memunculkan kamera, baik kamera depan maupun belakang. Desain ini membuat Oppo Find X memiliki rasio screen-to-body sebesar 93,8%. Sebuah rasio yang paling tinggi untuk saat ini. Kalau saja desain dahi dan dagunya tidak tipis, Oppo Find X ini mirip Samsung Galaxy S9 sebab layar di sisi kiri dan kanannya sedikit melengkung.

Oppo Find X memakai Snapdragon 845, octa-core 2,8 GHz, GPU Adreno 630, RAM 8 GB dan memori 256 GB. Sistem operasinya sudah memakai Android Oreo 8.1 dengan kustomisasi Color OS 5.1, yang telah resmi bakal menerima pembaruan ke Android P. Buat yang mendambakan kemewahan, Oppo pun mengenalkan Oppo Find X Automobili Lamborghini Edition yang memiliki fitur Super VOOC, fast charging khas Oppo. Fitur ini bakal mengisi baterai dari 0-100% hanya dalam waktu 35 menit.

Harga Oppo Find X berkisar di angka Rp16,5 juta, sementara edisi Lamborghini berkisar di angka Rp25 juta. Mewah sekali.

Berikut spesifikasi lengkap Oppo Find X:

Spesifikasi Detail
Prosesor 2.8GHz octa-core
Qualcomm Snapdragon 845
Grafis Adreno 630
Layar 6.42\” (2340×1080) AMOLED rasio 19,5:9
Memori 8GB RAM
Penyimpanan 256 GB
Kamera Belakang: 16 MP + 20 MP
Depan: 25 MP
Baterai 3730mAh
Dimensi 156 x 74.2 x 9.6 mm
Berat 186g

Vivo Nex dan Oppo Find X sudah tidak menyisakan poni meski rasio screen-to-body-nya cukup tinggi. Makanya banyak juga yang berharap poni bisa dihilangkan dengan mengadopsi konsep kedua pabrikan Cina itu. Sayangnya harapan itu bakal tidak berlangsung mulus. Berikut beberapa alasannya.

  1. Konsep motorik yang menggerakkan bagian atas kedua smartphone tersebut bukanlah konsep yang aman. Dalam artian bagian pop-up itu rentan sekali dengan gesekan, bahkan kemasukan benda-benda mikro yang membuat gesekan itu bertambah parah.
  2. Motor yang menggerakkan bagian atas itu berpotensi membuat baterai menjadi lebih boros. Bahkan pada Oppo Find X, penggunaan sensor wajah bakal membuat pop-up itu lebih sering muncul setiap kali membuka smartphone.
  3. Konsep pop-up itu sederhana, tetapi eksekusinya lumayan mahal. Itulah mengapa Oppo dan Vivo hanya menerapkannya kepada smartphone flagship. Selain berfungsi pula sebagai gimmick, pop-up tadi mewakili nilai tambah dari produsen smartphone yang memiliki \’tugas\’ untuk mendongkrak harga.

Namun paling tidak Oppo dan Vivo telah menghadirkan konsep baru yang mengeliminir penggunaan poni untuk menciptakan bezel yang tipis. Inovasi ini pun sudah banyak yang memuji. Apakah samrtphone dengan pop-up ini bakal menjadi trend-setter baru, atau poni masih bertahan hingga beberapa waktu kemudian? Hanya Tuhan dan desainer smartphone yang mengetahui jawabannya.

Shares:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *