Facebook pernah mengenalkan Facebook Marketplace pada 2016. Saat itu, layanan ini tidak langsung masuk ke Indonesia, dan baru tersedia Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Selandia Baru saja. Nah, disadari atau tidak, dalam pembaruan aplikasi Facebook Android versi 174.0.0.54.96, media sosial milik Mark Zuckerberg ini memasang fitur Facebook Marketplace untuk penggunanya di Indonesia.
Dalam Facebook versi desktop, fitur ini sudah muncul beberapa waktu sebelumnya dibandingkan pada aplikasi. Namun setelah pembaruan di Android tersebut, Facebook tampaknya ingin segera mengenalkan fitur ini agar setiap orang memakainya. Sehingga setelah fitur Marketplace hadir di Indonesia, pengguna di tanah air bisa melihat ada logo kios yang sebaris dengan tombol beranda, grup, teman, maupun pemberitahuan. Di tampilan desktop pun, Facebook menempatkannya di bawah Messenger. Penempatan logo secara otomatis di tempat yang cukup strategis ini sepertinya kehendak Facebook agar penggunanya melakukan jual-beli dengan fitur Marketplace.
Pengguna Facebook memang sudah terbiasa dengan unggahan jual beli yang ditempatkan sebagai status, baik di akun pribadi maupun fanpage. Hal ini berdasarkan anggapan banyak orang, cara ini lebih banyak menimbulkan interaksi sehingga jualan atau kebutuhan akan barang bisa terus berada diatas pada kronologi news feed. Padahal algoritma terbaru Facebook sudah enggak begitu. Status atau foto tidak akan selalu berada diatas dalam kronologi meskipun banyak menimbulkan interaksi, selama tidak memberikan makna apapun dalam interaksinya. Ya kali, interaksi bermakna seperti apa ketika dialog yang terjadi cuma bertanya harga dan dijawab “cek inbox”.
Facebook Marketplace, sesuai namanya, memang menjadi marketplace bagi penggunanya. Ya, marketplace dalam pengertiannya secara umum, dimana Facebook hanya sebagai penyedia platform. Disini tersedia berbagai macam barang yang dipilah-pilah dengan beragam kategori, dari kebutuhan rumah hingga hobi. Setiap pengguna Facebook bisa memilih menjadi penjual, pembeli, atau keduanya. Facebook rupanya ingin memisahkan antara kegiatan jual-beli yang kerap dilakukan pengguna facebook bisnis, dengan aktivitas pribadi yang ada di kronologi news feed.
Inilah manfaat mengunggah jualan di Facebook Marketplace
Facebook Marketplace integral dengan Facebook, karena hanya sebagai fitur bukan aplikasi yang terpisah. Untuk itu segala keunggulan Facebook seperti cepat, bisa diakses gratis, ringan, dan simpel, juga dimiliki oleh Facebook Marketplace.
Bagi banyak orang yang kurang berminat dengan belanja daring dikarenakan harus berurusan dengan ekspedisi sehingga barang yang diinginkan tidak cepat sampai, maka Facebook Marketplace adalah pilihan bagus. Ia memakai fitur geolokasi yang sudah integral dengan Facebook. Misalnya, ketika saya di Indramayu, maka hasil pencarian barang bakal dimunculkan yang dekat-dekat saja, bahkan ada tanda ‘di sekitar’ berwarna biru yang berarti penjualnya berada tidak jauh-jauh amat. Jadi, Facebook Marketplace sebetulnya bukanlah pesaing, setidaknya untuk saat ini, dari marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya, sebab disini lebih disarankan pembelian lewat jalur cash on delivery alias COD.
Meski begitu, hasil pencarian tadi bisa diperluas berdasarkan lokasi. Sebab selain pencarian yang bisa difilter berdasarkan harga, rentang jarak penjual barang pun bisa diatur.
Di Marketplace tidak ada fitur komentar sebagaimana unggahan status biasa. Hanya ada tombol ‘Tanya Detail’ yang secara otomatis mengirim pesan di Marketplace terhadap penjual. Calon pembeli pun bisa menghubungi penjual lewat tombol inbox yang disediakan, juga bisa menyimpan unggahan barang di Marketplace. Nah, buat yang mau barang yang dijualnya atau barang yang diinginkannya tampil di kronologi news feed, maka ada tombol bagikan sebagaimana biasa.
Facebook Marketplace memang tidak terkait dengan kronologi di News Feed, namun unggahan jualan di grup, khususnya grup jual-beli, bisa tersimpan di fitur ini. Jadi dengan Facebook Marketplace, postingan di grup-grup jual-beli bisa lebih terorganisir tanpa harus masuk-keluar setiap grup untuk sekedar mengeceknya.
Cara Menjual Barang di Facebook Marketplace
Bagi pengguna Facebook Android, klik dulu ikon kios yang ada diatas sebaris dengan notifikasi, teman, grup, dan beranda. Facebook Marketplace memiliki tampilan grid. Untuk segera mengunggah barang jualan, klik di bagian kolom yang bertuliskan ‘Apa yang Anda jual?’. Setelah itu bakal muncul pop-up di bawah. Pilih salah satu. Kita akan dibawa ke halaman isian data barang yang akan dijual, seperti foto, deskripsi, harga, kategori, lokasi, dan opsi pengiriman. Kalau sudah, klik selanjutnya. Selesai. Mudah ‘kan?
Setiap barang yang dijual di Marketplace akan tersimpan secara otomatis di akun Marketplace kita. Unggahan ini bisa dibagikan di kronologi pribadi atau ditandai sebagai telah terjual apabila memang sudah terjual atau stoknya habis. Di sampingnya ada catatan pembelian yang berisi keranjang belanja dan barang yang disimpan. Tak hanya itu, setelah kita me-like halaman resmi sebuah merek, mereka bakal tampil juga disini di kolom ‘mengikuti’. Komplit, ya.
Nah, apa yang tidak atau mungkin belum tersedia? Di Facebook Marketplace tidak ada rekber alias rekening bersama. Keberadaan rekber wajib ada untuk marketplace, sebab bisa menjamin keamanan transaksi jual-beli. Ada yang berminat membuka jasa rekber di Facebook Marketplace? Asal jangan mengulang kasus Blackpanda saja ya.
Itulah tadi manfaat dari Facebook Marketplace yang jarang disadari oleh pengguna Facebook. Saat ini Facebook Marketplace sepertinya bukanlah saingan dari situs marketplace yang sudah mapan, tapi siapa yang bisa menebak masa depan?
Manfaat Facebook Marketplace Yang Jarang Disadari